Jakarta, Verbovora.com – Memicu lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara, tiga varian baru Corona disebut belum juga ditemukan di Indonesia hingga saat ini. Adapun ketiga varian tersebut termasuk B117, varian Corona yang mendominasi di Inggris.
“Kita tahu dampak dari adanya varian baru Corona ini sudah serius. Kita harus melakukan surveilans genom lebih intensif lagi,” sebut Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam webinar online, Senin (15/2/2021). Dilansir detik.com.
Berikut tiga varian baru Corona yang belum ditemukan di Indonesia, Varian SARS-CoV-2 Corona B117 (Inggris), Varian SARS-CoV-2 B1351 (Afrika Selatan) dan Varian SARS-CoV-2 B11281 (Brasil).
“Kita sudah mensubmit 416 sequences, 392 di antara yang submitted sudah whole genome sequencing,” jelasnya.
Clade yang ditemukan di Indonesia didominasi dengan GH, sebanyak 59 persen, disusul Clade GR 19 persen, Clade 0: 5 persen, Clade G: 1 persen dan Clade L: 16 persen.
Menurut Bambang, jika varian baru Corona masuk Indonesia tentu akan memperburuk wabah covid-19. Pasalnya, sejumlah RS juga sudah melaporkan over kapasitas tempat tidur.
“Meski varian baru Corona belum ditemukan di Indonesia, varian baru Inggris telah dilaporkan di beberapa negara Asia, dan Australia, kita harus meningkatkan surveilans genomic,” pungkasnya, seperti yang dilansri health.detik.com. *(JM)