SURABAYA, VERBIVORA.COM – Kegiatan ret-ret nasional dan dies
natalis ke-72 tahun Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) akan
digelar di Surabaya sebagai tuan rumah pada tanggal 21-25 Mei 2019 sesuai
keputusan Rakernas tahun 2018 di Medan.
Kegiatan dengan mengambil dua tempat yakni di Jatijejer – Mojokerto dan
di kota Surabaya. Perayaan dies natalis tahun ini cukup berbeda karna ada rangkaian
ret-ret nasional sehingga ini akan menjadi warna tersendiri.
 |
| Aldo Ewaldus (Ketua Presidium PMKRI Cabang Surabaya Sanctus Lukas) |
Ewaldus Bole selaku ketua presidium
PMKRI cabang Surabaya Sanctus Lukas sebagai ex
officio dalam kegiatan tersebut, saat di hubungi verbivora mengatakan
Ret-ret nasional ini dilaksanakan untuk merefleksikan kembali perjalanan PMKRI
selama 72 Tahun. Tujuannya adalah untuk menguatkan kembali nilai- nilai, semangat
dan spiritualitas perjuangan PMKRI sebagaimana termaktub dalam Tiga Benang Merah
dan Enam Identitas Kader.
PMKRI cabang Surabaya Sanctus Lukas sebagai ex
officio dalam kegiatan tersebut, saat di hubungi verbivora mengatakan
Ret-ret nasional ini dilaksanakan untuk merefleksikan kembali perjalanan PMKRI
selama 72 Tahun. Tujuannya adalah untuk menguatkan kembali nilai- nilai, semangat
dan spiritualitas perjuangan PMKRI sebagaimana termaktub dalam Tiga Benang Merah
dan Enam Identitas Kader.
Di samping itu, tema ret-ret nasional
kali ini adalah ‘’Kepedulian Sosial sebagai Panggilan Kemuridan.’’ Tema ini
tentunya sangat relevan dengan visi PMKRI yakni ‘’Terwujudnya Keadilan Sosial,
kemanusiaan dan Persaudaraan Sejati.’’ Hal ini mau mengungkapkan bahwa PMKRI dituntut
untuk selalu hadir dalam berbagai situasi sosial kemasyarakatan sebagai bentuk
panggilan hidup kristiani.
kali ini adalah ‘’Kepedulian Sosial sebagai Panggilan Kemuridan.’’ Tema ini
tentunya sangat relevan dengan visi PMKRI yakni ‘’Terwujudnya Keadilan Sosial,
kemanusiaan dan Persaudaraan Sejati.’’ Hal ini mau mengungkapkan bahwa PMKRI dituntut
untuk selalu hadir dalam berbagai situasi sosial kemasyarakatan sebagai bentuk
panggilan hidup kristiani.
Demikian juga ketua panitia retret
nasional dan dies natalis ke 72 tahun PMKRI, saudara Yohanes Paulus Vehdo menyampaikan
dengan tuntutan untuk selalu hadir dalam berbagai situasi sosial kemasyarakatan
maka perlu komitmen untuk menjawab tantangan
tersebut. Tentu tidaklah mudah untuk menjalankan tuntutan tersebut, namun
dengan adanya ret-ret kali ini, dengan mereflesikan tentang perjalanan panjang PMKRI
dan proses kita ber-PMKRI; tentang semangat dan cara kita memaknai Tiga Benang Merah
dan Enam Identitas Kader maka saya yakin tuntutan yang diberikan kepada PMKRI
bukan lagi menjadi suatu tantangan yang berat.
nasional dan dies natalis ke 72 tahun PMKRI, saudara Yohanes Paulus Vehdo menyampaikan
dengan tuntutan untuk selalu hadir dalam berbagai situasi sosial kemasyarakatan
maka perlu komitmen untuk menjawab tantangan
tersebut. Tentu tidaklah mudah untuk menjalankan tuntutan tersebut, namun
dengan adanya ret-ret kali ini, dengan mereflesikan tentang perjalanan panjang PMKRI
dan proses kita ber-PMKRI; tentang semangat dan cara kita memaknai Tiga Benang Merah
dan Enam Identitas Kader maka saya yakin tuntutan yang diberikan kepada PMKRI
bukan lagi menjadi suatu tantangan yang berat.
Dengan persiapan panitia untuk
menyambut dies natalis yang sudah mencapai 75%, harapan saya kepada teman-teman
PMKRI yang ada di seluruh Indonesia untuk berkenan hadir di Surabaya, karena
dalam kebersamaan seperti inilah kita bisa benar-benar mereflesikan perjalanan
panjang PMKRI selama 72 tahun ini.*(m/w)
menyambut dies natalis yang sudah mencapai 75%, harapan saya kepada teman-teman
PMKRI yang ada di seluruh Indonesia untuk berkenan hadir di Surabaya, karena
dalam kebersamaan seperti inilah kita bisa benar-benar mereflesikan perjalanan
panjang PMKRI selama 72 tahun ini.*(m/w)
