Tiba di Irak Paus Fransiskus Disambut Pemerintah dan Otoritas Agama Setempat


Jakarta, Verbivora.com – Sekelompok otoritas agama, pemerintah, dan warga Irak menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Baghdad pada Jumat selama kunjungan bersejarah pertama Paus ke Irak.

Delegasi penyambutan termasuk Nuncio Apostolik untuk Irak, Uskup Agung Mitja Leskovar, serta perwakilan dari Archeparki Khaldea di Baghdad, Keuskupan Agung Latin di Baghdad, Archeparki Suriah di Baghdad.

Archeparki Armenia di Baghdad serta Perdana Menteri Irak, Mustafa Abdellatif Mshatat, Presiden Republik bersama istrinya juga menyambut Sri Paus, dikutip dari Vatican News, 5 Maret 2021.

Sebuah pesawat Alitalia yang membawa Paus Fransiskus, rombongannya, tim keamanan, dan sekitar 75 wartawan, mendarat di Bandara Internasional Baghdad sedikit lebih cepat dari jadwal sebelum jam 2 siang waktu setempat, Reuters melaporkan.

Paus Fransiskus akan menghabiskan empat hari di Irak, di mana dia akan melakukan perjalanan ke utara dan selatan. 

Jadwalnya yang padat akan diisi dengan Misa, pertemuan dengan komunitas Kristen dan dengan perwakilan Gereja Katolik di Irak, serta pertemuan untuk mendorong dialog lintas agama.

Seorang perempuan memegang foto Paus Fransiskus saat dia menunggu kedatangannya, di Baghdad Airport Road, di Baghdad, Irak 5 Maret 2021. REUTERS/Thaier al-Sudani

Sesuai protokol, pertemuan resmi pertama Paus berlangsung di Istana Kepresidenan. Selama kunjungan kehormatan, dia bertemu secara pribadi dengan Presiden Barham Ahmed Salih Qassim.

Setelah kunjungan kehormatan Paus bersama Presiden Irak dan rombongannya, Paus Fransiskus bertemu dengan otoritas politik, sipil dan agama, korps diplomatik, dunia bisnis, dan perwakilan lembaga budaya.

Menurut laporan Reuters, Irak mengerahkan ribuan personel keamanan tambahan untuk melindungi Paus berusia 84 tahun itu selama kunjungan, yang terjadi setelah serentetan serangan roket dan bom bunuh diri menimbulkan kekhawatiran akan keselamatannya.

Tur singkat Paus Fransiskus akan menggunakan pesawat, helikopter, dan mungkin mobil lapis baja ke empat kota, termasuk daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar pejabat asing, apalagi dalam waktu yang singkat.

Dia akan melakukan Misa di sebuah gereja Baghdad, bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak di kota selatan Najaf dan melakukan perjalanan ke utara ke Mosul, di mana tentara harus mengosongkan jalan-jalan untuk alasan keamanan tahun lalu karena kunjungan perdana menteri Irak.

Orang-orang yang memegang bendera Irak dan Vatikan berkumpul saat mereka menunggu kedatangan Paus Francis, di Baghdad Airport Road, di Baghdad, Irak, 5 Maret 2021. REUTERS/Thaier al-Sudani

Sri Paus akan bertemu dengan pendeta di sebuah gereja di Baghdad, di mana militan ISIS membunuh lebih dari 50 jemaah pada tahun 2010. 

Kekerasan terhadap kelompok agama minoritas Irak, terutama ketika sepertiga dari negara itu dijalankan oleh ISIS, telah mengurangi komunitas Kristen kuno menjadi seperlima dari 1,5 juta orang sebelumnya.

Paus juga akan mengunjungi Ur, tempat kelahiran Nabi Ibrahim, yang dihormati oleh umat Kristen, Muslim dan Yahudi, dan bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak yang dihormati, Ayatollah Ali al-Sistani yang berusia 90 tahun.

Pertemuan dengan Sistani, yang memiliki pengaruh besar atas mayoritas Syiah Irak dan dalam politik negara itu, akan menjadi yang pertama yang dilakukan oleh seorang Paus.

Beberapa kelompok militan Syiah telah menentang kunjungan Paus Fransiskus, menyebutnya sebagai campur tangan Barat dalam urusan Irak, tetapi banyak warga Irak berharap hal kunjungan Paus dapat membantu menciptakan kesan baru tentang Irak. Dilansir dari Tempo.com (5/3/2021).*(JM)

Exit mobile version