Terungkap, Pelaku Bom Bunuh Diri Merupakan Generasi Milenial dan Terpapar Radikalisme

Jakarta, Verbivora.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengungkap, pelaku adalah generasi milenial kelahiran 1995 beserta istri yang terpengaruh paham radikal, Senin (29/3/2021).

Sejumlah warga sekitar tempat tinggal pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar memberikan kesaksian terkait keseharian L. Warga melihat L telah terdoktrin paham radikal sehingga melakukan perbuatan tersebut, dilansir dari kompas.tv.

“Sudah menikah. Dia bersama istrinya baru tinggal di kos ini. Memang berubah dan sering tertutup setelah menikah,” kata Aisyah, warga sekitar, usai polisi mengeledah rumah kos L di jalan Tinumbu I Lr 132A, nomor 15, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dilansir dari republika.co.id.

Selain itu, kata dia, istrinya jarang bergaul dengan warga dan lebih tertutup. Untuk wajah istrinya tidak bisa dikenali karena tertutup cadar. Bahkan semenjak menikah, L juga jarang bergaul dan penampilannya berubah.

Ketua RT 001 RW 001 kelurahan setempat, Nuraeni, mengungkapkan keduanya menikah pada Agustus 2020, atau baru tujuh bulan. Dari informasi, keduanya dinikahkan di Villa Mutiara, (lokasi penangkapan terduga teroris pada Januari 2020).

“Kalau dari keluarganya dirahasiakan, katanya menikah tengah malam. Kalau nama istrinya selalu disebut-sebut Dewi. Selama sudah beristri, dia berubah, pakaiannya, penampilannya, semua berubah, dicukur rambutnya, sekarang sudah bagus. Karena sering saya perhatikan,” ungkap Nuraeni.

Namun demikan, dari sikapnya tidak ada yang mencurigakan, sebab anaknya sopan dan pendiam. Sehingga orang sekitar kaget saat mengetahui perbuatannya.

Sempat Meninggalkan Surat Wasiat

Diketahui L juga sempat meninggalkan surat wasiat untuk orang tuanya, sebelum melancarkan aksi teror, hal ini disampaikan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Makassar, salah satu pelaku berinisial L berpamitan kepada orangtuanya dan mengaku siap mati.

“Perlu kita informasikan, Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

L melakukan aksinya bersama sang istri berinisial YSF dan beru menikah 6 bulan lalu, keduanya merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah yang terafiliasi dengan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Jolo, Filipina Selatan.

“Saudara L dan YSF beberapa bulan lalu, tepatnya enam bulan dinikahkan oleh Rifaldi yang beberapa waktu telah ditangkap pada Januari,” ujar Sigit. *(AR)

Gambar ilustrasi.

Exit mobile version