Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Basuki Tjahja Purnama – Foto: ist |
Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan agar Ahok bisa menjaga tutur katanya terlebih dahulu sehingga aksi penolakan saat kampanye tidak kembali terjadi.
“Menurut pendapat saya, harus benar-benar menjaga kesejukan, ketenangan, tutur kata, supaya rakyat kita tidak emosional,” ujar Prabowo di teras Istana Merdeka, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (17/11/2016).
Meski demikian, pesan tersebut tidak saja ditujukan ke mantan bupati Belitung itu, tetapi juga ke semua tokoh. Secara emosional, masyarakat Indonesia kata Prabowo, belum cukup dewasa dan matang.
Hal tersebut menurutnya akan membuat masyarakat Indonesia begitu mudah marah kepada seseorang yang dinilai menyakiti hati melalui tutur katanya.
“Bangsa kita kan bangsa yang cukup emosional, terbawa perasaan, terbawa sakit hati, gitu. Kalau sudah tersakiti, lama sembuhnya,” ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo menilai, kondisi pendidikan warga di Jakarta yang masih di bawah standar dan berpengaruh terhadap cara pandang, sehingga dengan mudah merespons segala sesuatu yang dianggap berbeda.
“Sebagian besar rakyat kita, katakanlah masih butuh pendidikan dan kesempatan hidup yang lebih baik. Ini kenyataan realita yang tidak bisa kita hindari,” katanya.
Diketahui, kampanye Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta di sejumlah lokasi diwarnai penolakan. Beberapa tempat itu antara lain di Rawa Belong dan Kedoya Utara, Jakarta Barat serta Ciracas, Jakarta Timur.* (AT)