Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menakar Arah Ekonomi Indonesia Dibawah Kepemimpinan Baru

Di bawah kepemimpinan baru, Indonesia akan memasuki era yang penuh dengan harapan dan tantangan. Dalam hal ekonomi, banyak orang sangat berharap apa yang akan terjadi di bawah kepemimpinan baru ini karena kebijakan ekonomi pemerintah dapat mempengaruhi banyak hal baik secara internal maupun eksternal. Sebaliknya, kondisi ekonomi juga dapat mempengaruhi stabilitas politik sehingga dapat menyebabkan ketegangan sosial dan politik. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui kemana ekonomi akan bergerak.

Kebijakan ekonomi yang akan diterapkan oleh pemerintahan baru akan menjadi salah satu hal utama yang akan menentukan jalan ekonomi Indonesia. Kebijakan ekonomi yang progresif dan inklusif diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Selain itu, agar pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan keberlangsungan lingkungan, maka keberlanjutan dan perlindungan lingkungan harus menjadi komponen penting dari kebijakan ekonomi baru.

Para  pakar ekonomi memprediksi bahwa presiden baru akan melanjutkan fokus pada pembangunan infrastruktur, termasuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, kebijakan hilirisasi komoditas yang digagas oleh presiden sebelumnya diprediksi akan semakin diperkuat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Prabowo Gibran, menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2024 hingga 2029 akan bergantung pada pertumbuhan industri pertanian, energi, dan manufaktur. Hal ini dikarenakan Indonesia masih sangat bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Maka dari itu, Indonesia perlu memperhatikan hubungan dagang dengan negara lain, serta memanfaatkan peluang kerjasama internasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Hal ini  juga akan berdampak pada arah ekonomi Indonesia, sehingga kebijakan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan global sangat diperlukan.

Namun, dibawah kepemimpinan baru ini tentunya akan menghadapi banyak tantangan. Ketimpangan ekonomi Indonesia adalah contoh dari masalah yang akan menjadi tantangan bagi pemimpin baru. Ketimpangan ekonomi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi, kesenjangan akses pendidikan, pengangguran yang menyebabkan ketimpangan pendapatan, dan shock sisi penawaran yang menyebabkan harga komoditas penting di Indonesia melonjak saat perekonomian global melemah. 

Di sisi lain, dengan mempertimbangkan prestasi Gibran sebagai walikota Solo sebelumnya, ada banyak peluang ekonomi di berbagai bidang yang dapat dimanfaatkan selama era kepemimpinan yang baru dimulai. Pemerintah dapat mengalihkan investasi ke industri manufaktur, yang berfokus pada tiga produk ekspor Indonesia: mobil, tekstil, dan alas kaki. Selanjutnya, pemerintah telah menetapkan prioritas untuk pengembangan dan branding destinasi pariwisata Indonesia, termasuk Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Joglo Semar, Bali, Jakarta, Banyuwangi, dan Kepulauan Riau. Tak mau kalah dengan bidang lain, di bidang perikanan juga terbuka peluang investasi, terutama di Kawasan Timur Indonesia untuk pengembangan budidaya dan industri pengolahan, karena besarnya potensi sumber daya alam Indonesia. Yang terakhir, pemerintah dapat membangun infrastruktur nasional di bidanginfrastruktur, meliputijaringantransportasi, jaringanlistrik, dan jaringantelekomunikasi.

Tulisan di atas telah menyadari kita bahwa Indonesia menghadapi masa depan yang penuh harapan dan tantangan di bawah kepemimpinan baru. Kebijakan ekonomi progresif dan inklusif diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru, sambil memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Fokus pada pembangunan infrastruktur, hilirisasi komoditas, dan pertumbuhan industri pertanian, energi, dan manufaktur diprediksi akan menjadi prioritas.

Namun, tantangan seperti ketimpangan ekonomi, ketergantungan pada impor, dan perubahan global memerlukan kebijakan yang adaptif dan responsif. Pemerintah juga dapat memanfaatkan peluang ekonomi di berbagai sektor seperti industri manufaktur, pariwisata, perikanan, dan infrastruktur nasional. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dan strategis, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengatasi tantangan yang dihadapinya di masa depan.

 

 

 

ANGGOTA KELOMPOK:

1.       AZKIYA RISYA YUDI FAUZIYAH (2303060084)

2.       BENING RONA GISTA (2303060139)

3.       DONNA APRILIACHANI.P (2303060114)

Posting Komentar untuk "Menakar Arah Ekonomi Indonesia Dibawah Kepemimpinan Baru"