Selamat Jalan Intan

INTAN MENINGGAL DUNIA. Samarinda, verbivora.com – Intan Marbu, bocah yang baru berusia tiga tahun itu, harus pergi menghadap sang Khalik. Ia meregang nyawa lantaran menderita luka bakar 70 persen pasca teror bom Molotov di Gereja Oikumene Sengkotek, Samarinda kemarin. Pada Senin (14/11/2016) dini hari, bocah tak bersalah ini harus terbaring kaku di rumah sakit.
Selamat Jalan Intan
Ilustrasi foto

Intan adalah tumbal dari kebringasan manusia yang katanya menegakkan kebenaran Tuhan di bumi. Darah anak tak bersalah ini menjadi jamuan empuk sang pelaku teror yang mungkin tengah mencari keagungan Ilahi. Waktu yang sebenarnya masih lama untuk Intan merayakan kehidupan yang tersisa, harus berakhir secara tragis.

Barangkali kasih sang ibu belum purna terbagi, atau pelukan sang ayah yang belum erat tergenggam, untuk putri cilik Intan, kini harus berakhir dan menyisakan penggalan-penggalan luka. Tak ada lagi belai, tak ada lagi kasih dan tak ada lagi pelukan itu. Intan benar-benar telah pergi.

“Adik kami akhirnya meninggal, pagi ini masih di ruang jenazah RS AW Sjahranie. Ayah ibunya masih trauma,” ujar salah satu krabatnya Nopi, seperti dilansir Kompas.com, Senin (14/11/2016).

Intan menderita luka bakar paling parah pasca ledakan bom di pelataran Gereja Oikumene itu. Ketiga temannya yang juga menjadi korban ledakan bom saat ini masih dirawat di Rumah Sakit. Dikabarkan, saat dilarikan ke rumah sakit kemarin, kondisi Intan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Tuhan lebih menyangi Intan. Dokter telah berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa bocah tak bersalah ini. Nopi, yang mewakili kerabat Intan meminta agar memberikan hukuman setimpal kepada sang pelaku.

“Adik kami dirawat berjam-jam dan tim dokter sudah berusaha. Namun, Tuhan lebih menyayangi Intan. Semoga terorisnya juga mendapat hukuman yang sama,” ucap Nopi.

Apa yang bakal terjadi pada negeri ini tatkala kebiadaban manusia terus dibiarkan dan merajalela? Apa yang bakal terjadi tatkala semakin banyak darah yang tertumpah akibat tumbal para pencari kebenaran Ilahi itu? Jika negara diam, maka akan semakin banyak darah yang bercucuran pada pusara bumi pertiwi.* (AT)

Exit mobile version