Jakarta, verbivora.com – Seorang biarawati Myanmar kembali berlutut di depan polisi di kota Myanmar utara dan memohon kepada mereka untuk berhenti menembak pengunjuk rasa yang menentang kudeta bulan lalu.
Video menunjukkan Biarawati Ann Rose Nu Tawng dengan jubah putih dan hitam berlutut di sebuah jalan di kota Myitkyina pada Senin, berbicara kepada dua polisi yang juga berlutut.
“Saya berkata, saya tidak ingin melihat masalah apapun di sini dan tidak bisa pergi jika polisi tidak pergi,” kata biarawati Myanmar itu, dikutip dari Reuters, 9 Maret 2021.
“Saya memohon kepada mereka untuk tidak menembak anak-anak,” kata Twang.
Tawng dan salah satu polisi kemudian menyentuhkan dahi mereka ke tanah. Akun Twitter fotografer Reuters pemenang Pulitzer, Soe Zeya Tun, membagikan foto Twang saat menangis melihat tubuh berdarah tergeletak di jalan dan foto lain yang memohon kepada polisi
Setidaknya dua pengunjuk rasa tewas akibat tembakan di kepala dan tiga lainnya terluka di kota itu pada Senin, kata saksi mata.
Tawng juga pernah berlutut memohon polisi agar tidak menembak demonstran pada akhir bulan lalu. Nu Twang, soerang iarawati Francis Xavier, muncul sendirian di depan polisi anti huru hara yang berlapis tameng baja, dalam beberapa gambar yang dibagikan di Twitter oleh Uskup Agung Yangon, Uskup Agung Charles Maung Bo, seorang kritikus vokal terhadap kudeta militer, surat kabar The Catholic Leader melaporkan 1 Maret.
Sejauh ini 60 orang lebih telah tewas dan lebih dari 1.800 ditahan dalam tindakan keras terhadap protes menentang kudeta militer Myanmar 1 Februari, kata sebuah kelompok advokasi. Dilansir dari Tempo.com(9/3/2021). *(JM)