Sikka, Verbivora.com – Tindakan anarkis oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di SMA Katolik Bhaktyarsa Maumere, mendapat kecaman dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Maumere, NTT.
Ketua Presidium PMKRI Maumere, Flavianus N. Raga juga sangat menyayangkan tindakan kesewenang-wenangan oleh Satpol PP, Kamis (12/8/2021).
“Aksi anakris yang dilakukan Satpol PP Sikka, menunjukkan sikap seolah-olah sebagai pimpinan sekolah, sehingga punya kewenangan menghukum siswa di dalam lembaga pendidikan SMA Katolik Bhaktyarsa, Maumere,” ungkapnya.
Menurutnya, tindakan serupa akhir-akhir ini menjadi lazim dipertontonkan oleh Satpol PP Sikka, sejak dipimpin oleh Buang da Cunha.
Baca juga: PMKRI Cabang Maumere Santo Thomas Morus Lantik 62 Anggota Baru
“Perlakuan arogan seperti ini sudah berulang-ulang terjadi, mulai dari arogansi terhadap masyarakat, maupun tempat usaha hingga menjalar ke sekolah,” terangnya.
Menyikapi maraknya tindakan arogansi Satpol PP Sikka, Flafianus juga menegaskan, agar bupati dapat mengambil langkah tegas.
“Saya meminta Bupati Sikka untuk segera mencopot Kasatpol PP Sikka! Etika yang sangat buruk seperti ini sangat tidak layak dipertontonkan dan harusnya ini menjadi bahan utama Bupati Sikka untuk mengevaluasi kinerja Pimpinan Satpol PP Sikka,” tegasnya.
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Maumere, Yakobus T. Horang juga melanjukan, tindakan tersebut tidak manusiawi dan berpotensi mempengaruhi psikologi siswa.
Baca juga: PMKRI Maumere Soroti Transparansi Dana Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka
“Tindakan yang tidak manusiawi dari Satpol PP Sikka di SMAK Bhaktyarsa Maumere, dapat menyebabkan gangguan psikologi para pelajar, serta menyebabkan trauma untuk mereka,” pungkasnya.
“Ditambah lagi akan memperbanyak penilaian buruk dari masyarakat terhadap pemerintah terkait penegakan protokol kesehatan Covid-19 yang salah arah,” tutupnya dalam keterangan tertulis kepada Verbivora.com. *(AR)