Para pembicara didampingi moderator dalam diskusi publik PMKRI Cabang Nias |
GUNUNGSITOLI,
VERBIVORA.COM- Dalam rangka menyambut HAKI (Hari Anti Korupsi Internasional)
yang diperingati 9 Desember mendatang, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI) Cabang Nias St. Thomas Morrus menggelar diskusi publik dengan
thema “Menakar Upaya Pemberantasan Korupsi di Kepulauan Nias” di
aula Dian Otomosi Gunungsitoli. Kamis, 30/11/2018.
Kegiatan tersebut menghadirkan Firman Jaya Daeli (Mantan
Komisi Politik/Hukum DPR RI) dan Kapolres Nias Deni Kurniawan, S.Ik, MH sebagai
pembicara. Sementara ruang diskusi dimoderatori oleh Mantan Ketua Presidium
PMKRI Cabang Nias, Firaman Gulo, S.Pd.
Komisi Politik/Hukum DPR RI) dan Kapolres Nias Deni Kurniawan, S.Ik, MH sebagai
pembicara. Sementara ruang diskusi dimoderatori oleh Mantan Ketua Presidium
PMKRI Cabang Nias, Firaman Gulo, S.Pd.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia
Raya”. Dilanjutkan dengan kata pengantar dari Ketua Presidium PMKRI Cabang
Nias St. Thomas Morrus, Perius Telaumbanua. Setelah itu, langsung berlanjut ke
acara diskusi.
Raya”. Dilanjutkan dengan kata pengantar dari Ketua Presidium PMKRI Cabang
Nias St. Thomas Morrus, Perius Telaumbanua. Setelah itu, langsung berlanjut ke
acara diskusi.
Sebagai pembicara pertama, Kapolres Nias memaparkan langkah-langkah
yang ia tempuh dalam pemberantasan korupsi di wilayah hukum Polres Nias. Mulai
dari pencegahan, penindakan hingga pada proses penyelidikan beberapa kasus yang
sedang ditangani. Pihaknya pun mengakui beberapa tantangan yang dihadapi dalam
upaya pemberantasan korupsi, seperti tekanan politik, kekurangan tenaga
penyidik, serta kekurangan alat bukti yang disodorkan pada pelapor, semua
terungkap pada diskusi itu.
yang ia tempuh dalam pemberantasan korupsi di wilayah hukum Polres Nias. Mulai
dari pencegahan, penindakan hingga pada proses penyelidikan beberapa kasus yang
sedang ditangani. Pihaknya pun mengakui beberapa tantangan yang dihadapi dalam
upaya pemberantasan korupsi, seperti tekanan politik, kekurangan tenaga
penyidik, serta kekurangan alat bukti yang disodorkan pada pelapor, semua
terungkap pada diskusi itu.
Sementara Firman Jaya Daeli,
berbicara mengenai komitmen Pemerintahan Jokowi-JK dalam upaya
pemberantasan korupsi serta langkah-langkah koordinasinya hingga di level
Polres dan Kejari. Selain itu, Firman juga menyinggung tentang faktor-faktor
penyebab korupsi dan upaya pencegahannya serta bias/efek dari tindakan korupsi
di bidang pemerintahan, politik, ekonomi dan sosial.
berbicara mengenai komitmen Pemerintahan Jokowi-JK dalam upaya
pemberantasan korupsi serta langkah-langkah koordinasinya hingga di level
Polres dan Kejari. Selain itu, Firman juga menyinggung tentang faktor-faktor
penyebab korupsi dan upaya pencegahannya serta bias/efek dari tindakan korupsi
di bidang pemerintahan, politik, ekonomi dan sosial.
Acara itu sendiri dihadiri oleh berbagai elemen. Diantaranya,
Kasipidsus Kejari Gunungsitoli Yus Iman Harefa,SH,MH, Ketua Alumni IKGS Budieli
Laia. Terlihat juga beberapa politisi muda seperti Bruno Richard Telaumbanua
(PKPI), Budiyarman Lahagu (PDIP), Darianus Lahagu (NASDEM), Petrus SJ. Waruwu
(NASDEM). Berbagai kelompok mahasiswa turut hadir antara lain, GMNI, GMKI, BEM
dan MPM STIE, SMPT IKGS. Serta para penggiat antikorupsi dari OKP, LSM dan
Pers.*
Kasipidsus Kejari Gunungsitoli Yus Iman Harefa,SH,MH, Ketua Alumni IKGS Budieli
Laia. Terlihat juga beberapa politisi muda seperti Bruno Richard Telaumbanua
(PKPI), Budiyarman Lahagu (PDIP), Darianus Lahagu (NASDEM), Petrus SJ. Waruwu
(NASDEM). Berbagai kelompok mahasiswa turut hadir antara lain, GMNI, GMKI, BEM
dan MPM STIE, SMPT IKGS. Serta para penggiat antikorupsi dari OKP, LSM dan
Pers.*