Foto dok. PMKRI Manado |
Manado, Verbivora.com – Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menyambut baik Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dalam audiensinya di kampus Unsrat, Manado, Sulawesi Utara, Senin (15/2/2020).
Audiensi dihadiri oleh Pengurus Pusat PMKRI (2020-2022), Damianus Gerenz Ohoiwutun Selaku Presidium Hubungan Perguruan Tinggi (PHPT), Christania Paruntu (Lembaga Kesehatan) dan kader PMKRI yang ada di regio Sulawesi Utaran (Sulut) bersama Drs. Ronny Gosal, M.Si. (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan) mewakili Rektor Unsrat.
Pertemuan tersebut membahas situasi kebangsaan dan implementasi dari Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Kegiatan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
Damianus Gerenz menyampaikan, Indonesia sebagai negara yang besar dan menganut idiologi pancasila.
“Pancasila sebagai dasar negara merupakan nilai luhur yang dianut, tidak bisa tawar menawar dalam penerapannya dan tidak dapat diganti dengan idiologi apapun,” katanya.
Gerenz juga menyoroti dinamika kebangsaan yang membutuhkan perhatian serius dari generasi muda.
“Mengingat dinamika kebangsaan saat ini, persoalan yang mendasar adalah radikalisme, terorisme, narkoba, KKN dan masih banyak lagi. Semua itu perlu menjadi diskursus yang serius dikalangan generasi muda saat ini,” tambahnya.
Ia juga menyinggung situasi perguruan tinggi dan penerapan Permenristekdikti nomor 55 tahun 2018.
“Selain itu, dengan lahirnya Permenristekdikti nomor 55 tahun 2018, merupakan bentuk ketegasan kepada mahasiswa akan pentingnya penerapan idiologi pancasila dalam segala aktifitas di kampus,” jelas Gerenz.
Selanjutnya ia juga menyampaikan, pentingnya peran organisasi internal dan eksternal kampus untuk membentuk mahasiswa yang nasionalis.
“Melalui peraturan ini, membuka kembali ruang eksistensi organisasi mahasiswa baik intra maupun ekstra kampus sebagai tempat untuk membina diri, membentuk insan mahasiswa berkualitas, nasionalis serta mengantisipasi masuknya paham radikalisme dalam kehidupan kampus.
Ronny Gosal mewakili Rektor Unsrat menyampaikan, Unsrat selalu membuka diri dengan organisasi baik intra maupun eksra kampus.
“Prinsipnya, Unsrat Manado selalu membuka ruang bagi semua mahasiswa baik organisasi intra maupun ekstra kampus untuk eksis dan terus membina dan melatih diri guna bersama – sama mengantisipasi persoalan yang bisa saja terjadi,” ungkapnya.
Pertemuan ditutup dengan ucapan terima kasih oleh Christania atas sambutan baik dari pihak Unsrat.
“Terima kasih karena kami telah disambut baik, kami berharap terjalin sinergitas berkelanjutan dalam membangun mahasiswa yang berkualitas bagi kemajuan Provinsi Sulawesi utara,” tutupnya. *(AR)
Foto dok. PMKRI Manado |