Gencatan Senjata di Suriah – Foto: ist |
Dalam pernyataan tertulis, Rabu (2/11/2016), yang ikutip AF, Gerasimov menyebutkan Sebuah keputusan dibuat untuk mengedepankan jeda kemanusiaan di Aleppo dan keputusan tersebut telah disetujui pula oleh lembaga otoritas Suriah.
Menurut Gerasimov, kebijakan ini diambil untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dari penduduk yang tak berdosa, dalam tenggang waktu tersebut, warga ataupun milisi bersenjata bisa keluar dari sisi timur Aleppo yang masih dikuasai oleh pemberontak.
Dalam menjalankan misi itu ada delapan koridor yang bakal dipakai, enam koridor untuk warga sipil dan dua lainnya untuk milisi bersenjata. Gerasimov mengatakan, pada Jumat lalu, pengepungan yang dilakukakan oleh pasukan rezim di Aleppo mendapat perlawanan yang sengit dari pasukan pemberontak.
Namun, perlawanan itu tidak membuahkan hasil karena mendapatkan perlawanan yang tak kalah kuat dari pasukan pemerintah. Serangkaian aksi kekerasan dalam konflik yang telah berlangsung selama lima tahun itu telah mengakibatkan Aleppo mengalami masa buruk.
Selasa kemarin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, menegaskan, Rusia sudah menghentikan serangan udara ke Aleppo sejak 16 hari terakhir. Langkah itu dilakukan Rusia dan Suriah setelah mendapat kecaman dari warga dunia. Operasi yang dilakukan Rusia dan Suriah telah menewaskan banyak warga sipil dan menghancurkan infrastruktur.
Sergei Shoigu mengatakan, penghentian serangan udara telah dilakukan sejak menjelang gencatan senjata pada akhir bulan lalu.* (OW/AT)