Langsung ke konten utama
Puisi Robertus Dagul: Silam Yang Mencekam
Ket. Zaman Penjajahan. |
Oleh: Robertus Dagul*
Pun
raga yang tak berambisi lagi
raga yang tak berambisi lagi
Terhempas
dalam sekejap bayang
dalam sekejap bayang
Bersiul
bagai burung hantu
bagai burung hantu
Bagai
pisau yang menikam jiwa
pisau yang menikam jiwa
Cerita
yang pernah terjadi
yang pernah terjadi
Yang
digenggam para penjajah
digenggam para penjajah
Mengusik
dengan nada berang
dengan nada berang
Yahhh…..suara
yang terus menakutkan rakyat
yang terus menakutkan rakyat
Kala
itu mereka yang berseragam lengkap
itu mereka yang berseragam lengkap
Menyita
tanpa pikir panjang
tanpa pikir panjang
Sampai
jelita diperlakukan dengan tindak biadab
jelita diperlakukan dengan tindak biadab
Sikap
yang terus merujuh anak bangsa
yang terus merujuh anak bangsa
Mulut
mereka menikas tiada henti
mereka menikas tiada henti
Menyiksa
dengan tangan besi
dengan tangan besi
Yang
merusak moral bangsa
merusak moral bangsa
Letih
yang menjelit nalar
yang menjelit nalar
Bedil-bedil
yang menggemuruh
yang menggemuruh
Kisah
yang pernah membara
yang pernah membara
Membungkam
suara anak bangsa
suara anak bangsa
Dan mata
yang terpaksa dipejam
yang terpaksa dipejam
Segala
luka dan duka masa silam
luka dan duka masa silam
Yang
direbut para pahlawan bangsa.
direbut para pahlawan bangsa.