Foto. Dok. Pribadi |
Oleh: Faustina Serevina Gego*
I/
Kartini, wajah perempuan Indonesia
Dalam catatan sejarah
Adalah sebuah prasasti
Yang tegak menerobos legamnya budaya patriarkis
Kartini pun aku adalah
Perempuan dalam balutan busana merah putih
Kobaran semangat pada tiang kebangsaan adalah serupa api dalam tungku ketidakadilan
Aku barangkali lupa siapa perempuan feminis pertama di dunia
Ataupun terlupa dari rumus dan teori-teori dalam setiap catatan di dunia pendidikan
Namun keberadaan dan kebebasan yang sama di setiap sajak laki-laki dan perempuan di negeriku ini adalah sejarah seorang Kartini
Aku barangkali tidak tahu pasti, untuk apa amarah dalam puisi begitu tajam
Dan kepada jiwa yang mana kata-kataku menemukan pengertian
Tapi, semesta pengertian adalah belantara jiwa yang tak pernah mati
Ia senantiasa akan menelanjangi kebekuan budaya yang merantai perjalanan seorang perempuan
Kartini pun aku adalah perempuan Indonesia
Jika merah putih masih senantiasa melihat ke atas langit maka tegakkan langit mimpimu, perempuan!!!
Jika kau ingat senandung habis gelap terbitlah terang,
Maka hari ini dan besok adalah wajah Indonesia dalam terang yang setara
Kartini adalah Indonesia
Dan pertiwi adalah ibu
Bumi patria adalah warta kemerdekaan seorang perempuan
Belenggu adalah kematian
Ketaberdayaan adalah narasi omong kosong
Karena Kartini adalah perempuan
Dan kita adalah Kartini masa kini
II/
Hari ini adalah sebuah rengekan pedang dari mulut seorang perempuan
Dan kusebut ia pembunuh bertopeng lelaki
Yang candu pada kebebasan berpikir
Hari ini sebuah cahaya menghalau budaya patriarki
Serupa lentera di lorong kelam
Dalam mimpi ia mendekap cahaya
Dalam kelam ia tetap terjaga
Dan hari ini adalah cahaya yang terlahir dari wajahnya
Perempuan..jika lipstik mampu menambal sandiwara duniamu
Hendaknya seorang perempuan harus mampu mempercantik wajah Indonesia
Karena Indonesia tak pernah meninggalkan seorang perempuan untuk menyulam merah putih di tubuhnya
Karena bagiku , perempuan tak cukup mewarnai kukunya
Karena kita tahu; mewarnai cita-cita bangsa, bagi lelaki mereka tak mungkin menghanguskan peran seorang perempuan!!!
Majulah perempuan
Selamat Hari Kartini
Bogor, 21 April 2018
*Penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Bogor St. Joseph a Cupertino periode 2018-2019 dan Mahasiswi Teknik Geodesi Universitas Pakuan Bogor