Pengurus Pusat PMKRI 2016/2018 saat menemui Pimpinan DPD RI – Dok. PMKRI |
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Angelo Wake Kako dalam kesempatan tersebut juga menegaskan kembalali soal keberadaan DPD sebagai jembantan antara kepentingan daerah dan pusat agar perlu diterjemahkan melalui kerja riil DPD, walaupun ditengah keterbatasan wewenang yang saat ini dimiliki DPD.Hal ini menurutnya penting dalam rangka mengatasi kesenjangan yang terjadi antara wilayah di Indonesia.
“Kita semua tahu bahwa kesenjangan antar wilayah masih menjadi pekerjaan besar segenap anak bangsa.Kesenjangan tersebut tidak akan terjadi apabila adanya political will pemerintah melalui pelaksanaan pembangunan yang tidak hanya menekankan aspek pertumbuhan melainkan pemerataan”, ungkap Angelo.
Lebih lanjut, mahasiswa pasca sarjana Universitas Indonesia ini juga mengatakan bahwa PMKRI akan mendorong penguatan kelembagaan DPD sebagai penyeimbang dalam system ketatanegaraan Indonesia. “Kita mendorong penguatan kelembagaan DPD sebagai penyeimbang dalam konfigurasi politik yang terjadi saatini”, katanya.
Ia juga mensesalkan konflik yang terjadi di internal DPD yang akan menghambat optimalisasi peran DPD itu sendiri. “Bagaimana mungkin peran itu bias dijalankan sementara sampai saat ini masih rebut dengan konflik internalnya”. Karena itu ia menyarankan agar DPD harus lebih negarawan dalam menyelsaikan persoalan meskipun berbeda pendapat.
Menjawabi kritikan terkait konflik internal DPD, Irman Gusman mengatakan,perbedaan pendapat adalah hal yang biasa dalam Negara demokrasi, apalagi di lembaga yang baru berusia belasan tahun seperti DPD.Menurutnya, konflik ini sebagai pencarian bentuk dan identitas DPD dan juga peruses menuju kedewasaan lembaga ini.
Ia juga akan berkomunikasi dengan segenap anggota DPD terkait kisruh internal tersebut. “Saya akan terus membangun komunikasi dengan semua anggota untuk menyelesaikan kisruh ini” tuturnya. Dalam pertemuan tersebut, PMKRI juga mengundang ketua DPD RI untuk menghadiri rakernas PMKRI yang akan dilaksanakan pada bulan Juli di Jayapura, tahun ini.*
Andyka