JAKARTA, VERBIVORA.COM– Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jakarta Utara St. Albertus Magnus, Ellfridus P. Muga membuka Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC), Sabtu, (23/10/2021).
RUAC dilaksanakan di sektariat PMKRI Cabang Jakarta Utara, Jl. Mangga Besar VIII No. 15, Taman Sari dan diikuti oleh seluruh presidium, beberapa senior, dan seluruh anggota aktif PMKRI Cabang Jakarta Utara.
Alfred, sapaan akrab Ketua PMKRI Jakarta Utara dalam sambutannya menegaskan bahwa perlu ada kader PMKRI yang militan dan responsif.
“RUAC adalah forum tertinggi ditingkat cabang. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan partisipasi seluruh anggota untuk terlibat secara aktif agar melalui forum RUAC, anggota dibentuk menjadi kader yang militan dan responsif terhadap perkembangan teknologi dan tuntutan zaman,” tegasnya.
Alfred menyampaikan bahwa ditengah arus teknologi yang selalu berkembang pesat dan perubahan zaman yang begitu cepat, dibutuhkan kader yang memiliki sikap siap sedia untuk mengolah tantangan zaman menjadi sebuah peluang.
“Tantangan zaman tidak sekedar dibaca sebagai tantangan, tapi coba kita membaca itu sebagai peluang yang bisa kita ciptakan di kemudian hari,” jelasnya.
Baginya, kader yang cakap dan melek akan teknologi adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan zaman.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi adalah bagian dari keseharian kita. Kita seolah dituntut untuk hidup berdampingan dengan teknologi itu sendiri. Sehingga kita diwajibkan untuk memahami teknologi itu agar tidak ketinggalan zaman,” lanjutnya.
Alfred juga berharap kepada kader PMKRI Cabang Jakarta Utara untuk menjaga dan merawat nilai- nilai PMKRI sehingga tidak terkikis oleh perubahan zaman yang ada.
“Fraternitas, Intelektualitas, dan Kristianitas adalah nilai-nilai yang melekat dalam diri PMKRI. Oleh karena itu, saya berharap rekan-rekan semua mampu menjaga dan merawat ketiga nilai tersebut,” tuturnya
Diakhir sambutannya, Alfred menegaskan kepada semua anggota yang hadir agar memiliki tanggung jawab yang sama untuk selalu menghidupi organisasi ke arah yang lebih baik.
“Saya, kamu, dan kita memiliki tanggung jawab sama untuk mengelola organisasi ini agar selalu hidup sesuai nilai-nilai perhimpunan,” tutupnya. *(JM)