Beranda Daerah PMKRI Makassar Komisariat YPUP Soroti Masalah Pendidikan dalam Dekapan Virtual

PMKRI Makassar Komisariat YPUP Soroti Masalah Pendidikan dalam Dekapan Virtual

0
PMKRI Makassar Komisariat YPUP Soroti Masalah Pendidikan dalam Dekapan Virtual
Dok. PMKRI Cabang Makassar.


Makassar, Verbivora.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Makassar Komisariat YPUP, gelar diskusi publik menyoroti pendidikan dalam dekapan virtual, Sabtu (18/9/2021) di Warkop 25, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber, Wakil Ketua III STIE YPUP Makassar Sukardi, Presidium Hubungan Perguruan Tinggi PMKRI Makassar Mensianus Medi Selaku, Opening Speech Saprianus Pasau dan dipandu oleh moderator Ardo Arianto Egar.

Hadir pula rara undangan,perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Komunitas Eistein YPUP Makassar,  Protokol Wali Kota Makassar Andi Zul Saktriady dan Ketua PMKRI Cabang Makassar Teobaldus Hemma beserta jajaranya.

Saprianus Pasau mengutarakan, pendidikan dalam dekapan virtual saat ini sangat memengaruhi kualitas pendidikan di tengah pandemi Covid-19.

“Dari segi pemerataan pendidikan, masalah jaringan setiap sekolah dan kampus khususnya di daerah yang belum memiliki jaringan internet, nyatanya belum terfasilitasi. Tentu hal ini seperti ini perlu mendapat perhatian yang konsisten dari pemerintah,” ungkap Seprianus.

Lanjut Api sapaan akrabnya, era digitalisasi saat ini sangat dibutuhkan pemenuhan fasilitas dan sumber daya manusia yang mumpuni di setiap daerah.

“Perubahan di era digitalisasi ini sangat cepat, maka masyarakat, siswa maupun mahasiswa dituntut mampu beradaptasi dengan lingkungan secara cepat pula, serta mampu berinovasi, dan berfikir respontif dalam mengelola informasi untuk menjawab tantangan zaman,” terangnya. 

Wakil Ketua III STIE YPUP Makassar, Sukardi berpandangan bahwa pendidikan dalam dekapan virtual ini adalah komunikasi dunia maya terhadap lawan bicara. 

“Tetapi ada juga akses jaringan internet yang bisah membuka ruang ekspresi yang dapat membantu proses perkembangan anak yang lebih optimal. Namun persolanya adalah dari segi pendidikan karakter, terutama masalah etika yang  tidak sesuai nilai dan norma yang dianut sebagaimana landasan nasionalisme, jelas Sukardi.

Setelah itu, Mensianus Medi mengungkapkan, situasi pendidikan di dalam dekapan virtual saai ini, kurang lebih telah berjalan dua tahun, proses perkuliahan juga terlaksana secara virtual tentu sangat sulit bagi peserta didik yang berada dipelosok Indonesia.

“Pertemuan secara virtual membutuhkan akses jaringan internet yang stabil. Maka para siswa dan mahasiswa juga dituntut harus mampu menyusuaikan dan berfikir modern dengan perubahan yang ada,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Komisariat YPUP Makassar Ardo Arianto Egar, menyapaikan poin penting dari diskusi.

“Poin penting dari diskusi ini, agar kita semua mampu merefleksikan persoalan pendidikan terutama di tengah pandemi Covid-19. Tentu negara akan maju apa bila pendidikan berjalan baik, terutama dalam penerapan metode pembelajaran yang efektif serta konsistensi, tutup Ardo. *(AR)

Diskusi publik PMKRI Makassar menyoroti pendidikan dalam dekapan virtual, Sabtu (18/9/2021) di Warkop 25, Makassar, Sulawesi Selatan.


Exit mobile version