Kupang, Verbivora.com – Perhimpunan Mahaiswa Katolik Republik Indonesia Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang, menggelar webinar dengan tema “Sinovac, Bencana atau Berkah?” pada rabu 13/01/2021 untuk menyikapi situasi nasional yang berkaitan dengan proses vaksinasi Covid-19 dengan mengundang beberapa narasumber yang berkompeten yakni Wakil Ketua Komisi IX Emannuel Melkiades Lakalena, Anggota DPRD NTT Komisi V dr. Christian Widodo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTT, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang.
Meski webinar tetap dilaksanakan namun Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang, Alfred Saunoah mengaku sangat kecewa atas ketidakhadiran pihak Dinkes dan BPOM sebagai narasumber, padahal sebelumnya sudah menyampaikan undangan lisan dan tertulis kepada dua lembaga ini.
Alfred menjelaskan bahwa sebenarnya webinar ini tepat bagi mereka sebagai media sosialisasi tentang proses vaksinasi, namun mereka seolah-olah tidak cukup mau terlibat dalam sosialisasi kondisi masyarakat yang masih enggan untuk menerima vaksin covid-19 karena masih menunggu berita dan video yang diproses di media sosial terkait efek samping dari vaksin ini.
Selanjutnya paparannya Emanuel Melkiades Lakalena menjelaskan bahwa pemerintah menetapkan vaksin sinovac sebagai vaksin yang siap divaksinasikan kepada masyarakat sudah melewati seluruh rangkaian proses uji kelayakan.
Melki juga menambahkan bahwa vaksin sinovac juga digunakan di Brasil dengan tingkat akurasi 78% dan Turki 91,2% sedangkan di Indonesia mencapai 65,3% dan ini sudah melalui pengecekan hasil uji klinis tahap 3 oleh BPOM, dan juga vaksin sinovac di indonesia sesuai dengan ketentun WHO, untuk itu tidak perlu diragukan.
Emanuel Melkiades Lakalena saat menjadi narasumber
Narasumber selanjutnya dr. Cristian Widodo menjelaskan bahwa, berbagai tahapan sudah dilewati, mulai dari eksplorasi, praklinis, uji klinis, lisensi, produksi, dan kontrol kualitas. semua tahap tersebut tentu juga tahapan laboratorium, dan sampai pada manusia di tahap uji klinis.
Sebagai anggota DPRD NTT yang juga berprovesi sebagai dokter, Cristian menambahkan bahwa tahapan lain juga semua sudah dilewati, mulai dari uji sampai pengukuran BPOM dan MUI. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk mendukung program vaksinasi.
Vaksinasi adalah kunci utama untuk pencegahan, tetapi masyarakat diharapkan tetap menjaga situasi dengan tetap menaati protokol kesehatan yang menjalankan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan menunjukkan tangan. tutup Cristian
Cristian Widodo saat menjadi narasumber
Webinar ini dimoderatori oleh Wens Jando Wowa dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan edukasi bagi masyarakat NTT khususnya dan indonesia pada umumnya mengenai vaksin dan vaksinasi ditengah Pandemi Covid-19.
Penulis : John M.