PMKRI Jakarta Pusat Gagas Diskusi Malam Minggu Pintar Bahas Otsus Papua


JAKARTA, VERBIVORA.COM– Perhimpuana Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jakarta Pusat St. Robertus Bellarminus, melaksanakan diskusi mingguan bersama ketua lembaga otonomi khusus PP PMKRI, Zakarias Wilil di aula PMKRI Cabang Jakpus, menteng Jakarta Pusat, sabtu (17/4/2021).

Diskusi malam minggu pintar ini digagas Presidium Gerakan Masyarakat (Germas) PMKRI Jakarta Pusat, Raymundus Tolok dan dihadiri puluhan anggota PMKRI Jakpus dengan mengangkat tema “Otonomi Khusus dan Masa Depan Papua”

Ketua Lembaga Otonomi Khusus PP PMKRI, Zakarias Willil dalam paparannya menjelaskan, selama 20 tahun pelaksanaan otonomi khusus Papua oleh pemerintah pusat, orang asli Papua tidak merasakan keberpihakan , perlindungan dan pemberdayaan serta kemajuan dari Otsus.

Foto : Peserta Diskusi Malam Minggu Pintar PMKRI Jakarta Pusat

Lanjut zakarias, sejak Otsus diterapkan di papua yang dialami oleh masyarakat asli Papua adalah kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh negara. Penangkapan, penyiksaan, pembunuhan dan memenjarakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia dengan dalil separatisme dan OPM

“Secara ekonomi masyarakat Papua benar-benar disingkirkan dan dimiskinkan. Gizi buruk dan kematian masyarakat Papua hampir setiap hari, pendidikan kacau balau dimana-mana karena faktor ketiadaan guru, keamanan dan tempat belajar. Pembatasan berlebihan dari aparat keamanan Indonesia membuat masyarakat Papua kehilangan kebebasan berpendapat dan berkumpul” jelasnya

Menurut Zakarias, pemerintah pusat tidak menjalankan dengan sesungguh-sungguhnya konsistensi dari kebijakan Otsus yang merupakan keputusan politik.

Dia menambahkan, jika Otsus ini mau dijalankan dengan baik maka harus melibatkan seluruh masyarakatj Papua melalui cara dialog. pemerintah Indonesia juga tidak menyadari bahwa Otsus ini merupakan alat tawar-menawar dan jalan penyelesaian Antara rakyat Papua dan pemerintah Indonesia tentang status politik Papua dalam wilayah Indonesia. 

“Yang jelas dan pasti UU Otsus dibuat karena hampir seluruh masyarakat Papua menyatakan aspirasi politik untuk keluar dari wilayah Indonesia.Tapi sayang, otonomi khusus sebagai solusi politik yamg berprospek damai dan bermartabat itu dinyatakan gagal total dari sebagian masyarakat Papua,” ungkap zakarias

“Yang tidak disadari oleh pemerintah adalah Otonomi khusus  bukan Merupakan hadiah dari  pemerintah Indonesia kepada masyarakat Papua, pemerintah juga lupa, Otsus juga bukan pemberian Cuma-Cuma dari pemerintah kepada rakyat Papua, Otsus tidak lahir secara tiba-tiba. Kebanyakan rakyat Indonesia dan zona internasional tidak tau latar belakang dan sejarah dari lahirnya otonomi khusus bagi Papua,” tutupnya. *(JM)

Exit mobile version