Jakarta, Verbivora.com-Pengurus Pusat
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia(PMKRI) Menggelar Webinar dengan tema “Sinergitas Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi & Kesehatan Masyarakat di
Tahun 2021” pada Sabtu (23/1/2021).
Webinar ini menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten
dibidangnya yakni Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia(Kemendagri) yang diwakili oleh Bapak Dr. Safrizal ZA,
M.Si Direktur
Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan(Bina Adwil). Kementrian Keuangan RI yang diwakili oleh Bapak Yustinus Prastowo, SE.MHum.MA. sebagai staf khusus Menteri Keuangan RI dan Bapak Angelius Wake Kako,
S.Pd. M.Si. selaku anggota DPD RI Periode 2019-2024 dari daerah perwakilan Nusa Tenggara Timur(NTT).
Ketua Presidium PP PMKRI Benidiktus Papa dalam sambutan awalnya menyampaikan bahwa webinar yang diadakan ini sangat bermanfaat bagi
kader-kader PMKRI terutama dalam membangun paradigma kader ditengah situasi saat ini dimana Indonesia tengah menghadapi Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 hingga memasuki awal tahun 2021 ini, mengharuskan Pemerintah untuk focus pada dua hal krusial yaitu persoalan Kesehatan dan pemulihan Ekonomi nasional.
Safrizal ZA, dalam paparannya menjelaskan bahwa penduduk
Indonesia yang berjumlah 270,20 juta jiwa dengan komposisi Gen Z 27,94 %, Post Gen Z 10,88 %, Milenial 25,87%, Gen X 21,88 %, dan Baby Boomers 11,56% yang tersebar
diseluruh wilayah Indonesia dengan daerah yang begitu luas menjadi tantangan
tersendiri, serta menuntut sinergitas pemerintah pusat dan daerah dalam
pemulihan ekonomi nasional. Tantangan terbesar ditengah pandemi covid-19 yaitu
bagaimana menyediakan lapangan kerja melalui kebijakan Indonesia kerja dan
Indonesia tumbuh, harus parallel dengan agenda Indonesia sehat yakni vaksinasi
dan disiplin protocol Kesehatan.
Selanjutnya Yustinus Prastowo menjelasKan tentang
prasyarat pemulihan ekonimi, yakni adanya penekanan laju penularan covid 19, dan
bagaimana kerja keras APBN tahun 2020.
“Indikator yang penting bagi kita untuk
melihat apakah perekonomian sudah ada tanda-tanda membaik yakni dari proses indeks PMI manufaktur yang menunjukkan kita sudah kembali diatas 50 artinya ekspansif, ditambah lagi Realisasi APBN 2020 terbagi dalam beberapa komponen yakni Kesehatan,
perlindungan sosial, dukungan UMKM, pembiayaan
korporasi, dan insentif usaha. semoga ini menjadi harapan baru ditahun 2021.” Jelas Prastowo
Sementara itu Angelius Wake kako(AWK) dalam penyampaiannya mengungkapan keprihatinan
terhadap meningkatnya angka pengangguran dan bertambahnya angka kemiskinan yang
cukup signifikan yakni 26,42 juta serta nilai tukar rupiah yang melemah.
AWK juga memberikan beberapa catatan untuk diperhatikan oleh pemerintah yaitu pertama persoalan data
yang akurat, kedua soal standar pemberlakuan belajar daring dimana standar yang sama
menjadi permasalahan pada daerah terpencil dan tertinggal dengan fasilitas
internet yang tidak memadai.
“Saya apresiasi teman-teman PMKRI melakukan
diskusi-diskusi seperti ini menggunakan fasilita yang ada karena Pandemi Corona ini mendorong kita maju satu langkah lebih cepat dari teori-teori 4.0 yang selama ini didiskusikan di seminar-seminar untuk mulai mengimplementasikannya, dimana inilah dunia baru yang kita semua akan bergerak kesana.” tutup AWK
Untuk diketahui salah satu narasumber yakni dari Pemerintah DKI tidak sempat hadir meski sebelumnya telah diundang karena berhalangan. Webinar ini dimoderatori oleh Oyen Tibo dan diikuti oleh ratusan anggota PMKRI dari setiap cabang di Indonesia.
Penulis : Rosalinda
Editor : John M.