PMKRI Gelar Seminar dan Deklarasi Gerakan #Kita_Indonesia di Kota Kupang

Seminar Kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Kembali Semangat Kita
Indonesia” 
di
Aula Unika Unwira

Kupang, Verbivora.com– Jumat (10/08/2018) Pengurus Pusat PMKRI bersama
Dewan Pimpinan  Cabang (DPC) PMKRI Cabang
Kupang  sedang
mengadakan
kegiatan Seminar Kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Kembali Semangat Kita
Indonesia” dengan menghadirkan para pembicara dari tokoh-tokoh lintas agama bersama Sekretaris Jenderal PP PMKRI, Tomson Sabungan Silalahi di
Aula Unika Unwira (Jumat, 10/08); selain itu juga mengadakan deklarasi
#Kita_Indonesia  yang akan melibatkan
para pimpinan politik, Kelompok Cipayung, Tokoh Agama, dan para mahasiswa/i di
depan rumah jabatan Gubernur NTT (Sabtu, 11/08) sebagai kampanye mendorong
segenap bangsa Indonesia untuk bersatu padu merawat persatuan Indonesia. 


Dari rilis yang diterima
verbivora.com pada Jumat (10/08/2018), gerakan #Kita_Indonesia berawal dari refleksi
kita
(PMKRI) atas koyaknya persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari persoalan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan problem kemanusiaan.
Ketidakadilan yang berdampak langsung pada kesenjangan ekonomi dan memicu
terjadinya pelanggaran hak asasi manusia menimbulkan gerakan-gerakan yang ingin
menggantikan dasar negara (Pancasila) dengan ideologi yang datang dari luar. 

Sekretaris Jenderal PP PMKRI, Tomson Sabungan Silalahi dalam materinya mengatakan, ‘Kita Indonesia’ sebagai tema besar yang diangkat oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia sebagai
tagline moral politik
pembinaan-perjuangannya, menjadi relevan dengan konteks Indonesia hari ini.
#Kita_Indonesia sebagai tagline
gerakan merupakan sebuah seruan moral sekaligus gerakan politik untuk menjahit
kembali tenun kebangsaan yang terkoyak oleh arogansi identitas keakuan,
kekamian, keagamaan, dan kesukuan. 

“Ketika
persatuan Indonesia dirongrong dan digerogoti oleh ideologi dan ajaran-ajaran
dari luar, maka PMKRI harus menjadi garda terdepan menjaga keutuhan bangsa,
membela kemanusiaan yang adil dan beradab sesuai dengan visinya: “terwujudnya
keadilan sosial, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati,” ungkap Tomson Silalahi.

Selain itu, Tomson mengatakan, terhadap
situasi tersebut, PMKRI berharap agar pemerintah perlu lebih serius mewujudkan
keadilan berpijak di atas kepentingan semua dan di atas segalanya perlu
menghormati martabat kemanusiaan. Pemerintah dinilai belum mampu mewujudkan
cita-cita pendirian bangsa: terwujudnya kesejahteraan umum di segala aspek
kehidupan.

 

“Di
Nusa Tenggara Timur, toleransi menjadi kekuatan besar yang harus kita
dengungkan ke seluruh pelosok negeri, meski di sana-sini persoalan human trafficking masih menjadi pekerjaan rumah di tengah carut marut
politik identitas primordialistik.” ucap Tomson dalam materinya.

Lebih lanjut, PMKRI
menyadari bahwa upaya untuk menjaga persatuan bangsa, usaha untuk menciptakan
masyarakat yang toleran, harus berpijak di atas fondasi kemanusiaan yang kokoh.
Persatuan bangsa hanya mungkin apabila tidak adalagi perbudakan manusia atas
manusia, perdagangan manusia atas manusia, hanya mungkin apabila setiap orang
menjadi tujuan pada dirinya sendiri dan bukan sarana untuk menggapai tujuan
tertentu. 

“Oleh
karena itu, PMKRI secara konsisten menggaungkan gerakan #Kita_Indonesia di 15
Kota di Indonesia agar gerakan ini menjadi ‘serum’ perdamaian yang
mempersatukan seluruh anak bangsa demi memajukan Indonesia lebih baik lagi,”tutup Tomson.

RELATED ARTICLES

Most Popular