Hadiri Forum Asian Youth Academy, PMKRI Ajak Pemuda Asia Jaga Lingkungan

Denpasar, Verbivora.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Asian Lay Leaders Forum di Rumah Khalwat Tegal Jaya, Dalung Denpasar, Bali selama sepuluh hari penuh mulai dari tanggal 19 hingga 29 Agustus 2023.

PMKRI sebagai salah satu organisasi yang berpartisipasi dalam program ini memiliki perwakilan dari Pengurus Pusat dan beberapa Cabang PMKRI diantaranya Balduinus Ventura (Ketua Lembaga Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia), Karmila F. Daro dan Rikardus Redja (PMKRI Cabang Jakarta Pusat), Paula Theresa P.J Silewe (PMKRI Cabang Jakarta Timur), Reimundo E. Bungkang (PMKRI Cabang Jakarta Barat), Maria Efralia Yunda Papu dan Famelia L. Mola (PMKRI Cabang Denpasar) dan Agnes Y. Simangungsong (PMKRI Cabang Siantar)

Dalam Forum ini, PMKRI sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan memfokuskan dua isu besar yang sejalan dengan komitmen dan isu strategis yang menjadi perhatian dalam periodesasi dua tahun terakhir. Selain itu, perintah rakernas telah mengkongkritkan keberpihakan PMKRI dalam menjawab persoalan-persoalan serius yang sedang berkembang baik yang berhubungan dengan ekologi maupun soal keadilan gender.
PMKRI dalam konteks persoalan gender mengangkat banyak isu, mulai dari pelecehan, kekerasaan hingga korban human trafficking di Indonesia.

BacaVatikan Rilis Kalender Perayaan Liturgi Paus pada Bulan September – Oktober

Terkhusus dalam country report, PMKRI mengangkat terkait dengan masalah kawin tangkap yang terjadi di Sumba. Pasalnya ditengah kemajuan peradaban dan hak asasi manusia hari ini, sudah seharusnya tindakan diskriminasi dan membenarkan kejahatan terhadap perempuan dengan alasan budaya tidak bisa dibenarkan. Hak, harkat dan martabat perempuan perlu kita perjuangkan agar hak-haknya ditegakkan.

Dalam aspek ekologi, PMKRI menyoroti bahwa menguatnya pembangunan yang berbasis antroposentrisme justru sebagai hulu dari persoalan bersama mulai dari penggunaan sampah plastik, eksploitasi pertambangan, perluasan lahan perkebunan, deforestasi dan masalah-masalah sejenisnya harus menjadi tugas bersama untuk terus mengedukasi untuk menyadarkan masyarakat baik dilevel lokal, nasional maupun Asia

Baca:Aksi Bersih Sungai Ciliwung, Ketua PP PMKRI: Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan.

Pemuda Asia Jadi Garda Terdepan
Verbivora.com/sesi diskusi/ist

Pemuda Asia Jadi Garda Terdepan

Pengurus pusat PMKRI, Balduinus Ventura dalam forum Asian Youth Academy menyampaikan bahwa Laudato si menjadi dasar untuk mewujudkan kepedulian lingkungan untuk rumah kita bersama

“Di tengah masifnya kerusakan lingkungan perlu adanya aksi nyata baik melalui reboisasi, pembersihan lingkungan, penanaman pohon dan aksi sejenis lainnya. Dalam konteks yang lain, isu kesetaraan gender juga menjadi perhatian bersama sehingga eksistensi dan hak perempuan tidak terdiskriminasi oleh sekat apapun baik di level lokal, regional maupun nasional,”kata Balduinus dalam rilis kepada tim media, Kamis (31/08/2023)

Ia juga menyatakan bahwa sesuai amanah dan komitmen Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI periode 2022-2024, Tri Natalia Urada bahwa isu ekologi dan kesetaraan gender perlu menjadi perhatian bersama bagi seluruh lapisan masyarakat dunia dan Asia pada khususnya.

Sebab, Asia yang masih dililiti dengan masifnya persoalan gender dan ekologi harus menjadi konsen dan prioritas bagi kaum muda se-Asia untuk terus menjadi garda terdepan untuk mengadvokasi, memberdayakan, dan menyadarkan masyarakat Asia dalam mewujudkan kesetaraan gender dan menjaga bumi sebagai rumah dari semua makluk.

Baca40 Diakon Ikut Pelatihan Media di India

Untuk diketahui, peserta kegiatan yang tergabung dalam Asian Youth Academy and Asian Theology Forum (AYA/ATF) tersebut, dihadiri oleh beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, India, Pakistan dan Indonesia.

Pembukaan kegiatan yang dihadiri oleh beberapa negara di Asia tersebut resmi dibuka oleh Dr. Paul Hwang selaku direktur Asian Lay Leaders Forum. Dalam sambutannya, Paul menjelaskan bahwa kegiatan AYA/ATF ini merupakan satu dari rangkaian program ALL Forum, salah satu program yang telah dilaksanakan adalah Moving School pada bulan Maret di Thailand.

Selanjutnya Program AYA/ATF yang mengangkat tema Gender Justice, Interculturation, and Integral Ecology for The Sustainable Future In Asia di Bali, diharapkan dapat menjadi forum untuk berdiskusi mengenai segala permasalahan dan solusi berkaitan dengan tema.

 

 

 

 

Exit mobile version