 |
| Aliansi Cipayung Yogyakarta – Foto: Risky |
Keberagaman yang menjadi kekayaan serta kelebihan bangsa Indonesia diwadahi dengan slogan Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat kebangsaan.
Namun dewasa ini slogan Bhineka Tunggal Ika semakin terancam dengan adanya gerakan-gerakan ekstrimis dengan memakai isu SARA.
Pemerintah seolah membiarkan gerakan-gerakan tersebut tumbuh subur untuk menggerogoti keberagaman di Indonesia.
Keberagaman yang semestinya menjadi kelebihan negeri ini dapat menjadi sebuah kelemahan jika sikap multikultural dan plural tidak dijaga.
Dalam sidang BPUPKI Ir. Soekarno pernah berkata, “Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesutau golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua.”
Semangat persatuan seperti yang dikatakan Sukarno itulah yang mesti dipegang bahwa berdirinya negeri ini bukan hanya untuk dan oleh satu kelompok saja namun juga seluruh manusia Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Oleh karena itu kami Aliansi Cipayung Yogyakarta dengan ini menyatakan sikap sebagai berikut :
1. Mengutuk gerakan radikalisme yang anti pancasila & NKRI
2. Mendesak pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas, adil, dan tidak tebang pilih terhadap gerakan radikalisme yang mengancam kebhinekaan.
3. Mengajak seluruh elemen bangsa bersatu untuk menanggulangi masalah radikalisme, dengan tetap mempertahankan pancasila sebagai dasar negara serta pandangan hidup berbangsa dan bernegara.
4. Mendukung pemerintah pusat untuk melakukan pemerataan pembangunan wilayah dari Sabang sampai Merauke & dari Miangas sampai Pulau Rote.
5. Mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia yang damai dan harmoni.* (Ricky Hadur)
