Jakarta, Verbivora.com – Sedang viral pendapat dari Edy Mulyadi seorang pegiat media sosial sekaligus eks Calon Legislatif Partai PKS, terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur lewat sebuah konferensi pers yang menyatakan bahwa “Kalimantan Tempat Jin Buang Anak“.
Menanggapi itu, Tri Natalia Urada, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menyayangkan sikap Edy Mulyadi yang seolah-olah tidak menghargai keberadaan orang Kalimantan, sekaligus menghina orang Kalimantan sebagai bagian dari NKRI.
“Sebagai anak Kalimantan yang dididik dengan nilai-nilai budaya dan nasionalisme, tentu saya tersinggung dengan ucapan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat Jin buang anak,” ujar Tri.
Ia menyebut, “pernyataan dia sama sekali tidak menghargai keberadaan orang Kalimantan sebagai sesama anak bangsa. Kita semua sama dalam kedudukannya dimata hukum, dan Kalimantan adalah Indonesia.”
“Pernyataan Edy sangat kasar dan provokatif. Kalau tidak setuju terhadap rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan, energi Edy sebaiknya dipakai untuk advokasi melalui jalur-jalur konstitusional. Jangan justru mengeluarkan pernyataan yang menyakiti sesama anak bangsa dalam hal ini orang kalimantan,” tegas mahasiswa Pascasarjana Universitas Binus Jakarta.
Tri menambahkan, “pemindahan IKN ke Kalimantan adalah keputusan negara, maka jangan kemudian digeser kepada isu yang kontraproduktif. Apalagi melontarkan statement yang menghina orang lain.”
“Sumbangsih kalimantan terhadap kemajuan negara ini sangatlah besar. Saudara Edy mesti paham itu. Kalimantan bukan tempat Jin buang anak, Kalimantan tempat batubara, emas, minyak dan hasil bumi lain yang telah menghidupi masyarakat Indonesia diseluruh pelosok negeri ini,” tegas Tri Urada.
Ia dengan tegas menyatakan, “saya minta agar penegak hukum memproses orang seperti Edy Mulyadi ini, mesti diungkap sebenar-benarnya siapa aktor intelektual yang ingin memprovokasi masyarakat Kalimantan.” *(AR)
Sekjend Pengurus Pusat PMKRI, Tri Natalia Urada/ist. |