Peringati Hari Kartini, PMKRI Regio Sumatera Bagian Selatan Laksanakan Webinar Nasional

Jambi, Verbivora.com – Memperingati hari Kartini, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Regio Sumatera Bagian Selatan melaksanakan webinar nasional, Sabtu (24/4/2021).

Kegiatan tersebut mengangkat tema: Menumbuhkembangkan paradigma positif terhadap perempuan dengan menggunakan media informasi di era digital, serta PMKRI Cabang Jambi sebagai tuan rumah webinar.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Jambi Sanctus Agustinus, Indra Ronaldo Lumban Gaol mengatakan, tema webinar menjelaskan bahwa konsep dari hari Kartini ini dibungkus secara modern dengan menggunakan media informasi di era digital. 

“Harapannya ruang-ruang yang telah kita bentuk ini, dapat hidup, guna memperjuangkan hak-hak perempuan,” kata Indra.

Hadir sebagai narasumber, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Yakni Asi Noprini, Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan Pengurus Pusat (PP) PMKRI Rosalia Koniaty Bayo dan Wakil Ketua Yayasan Kalyanamitra FR. Yohanna T Wardhani.

Dalam webinar ini, ketiga pemateri menyoroti beberapa hal terkait pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), arah pergerakan perempuan hingga gerakan feminisme di Indonesia. 

Dalam memaparkan materi, Asi Noprini menjelaskan, ada beberapa jenis KDRT, kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan psikis dan penelantaran rumah tangga. 

“Dampak KDRT tidak hanya terjadi terhadap suami atau istri saja, melainkan dapat berdampak buruk bagi anak-anak mereka,” paparnya.

Rosalia Koniaty Bayo juga menjelaskan tentang arah pergerakan perempuan, begitu banyak kekerasan dan kasus pada perempuan, kemudian memicu para aktivis untuk melakukan kongres perempuan.

“Gerakan dilakukan baik dalam bidang sosial, pendidikan dan bidang lainnya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan pada masa orde baru,” terang Koniaty.

FR. Yohanna T Wardhani melanjutkan dengan paparan terkait gerakan feminisme di Indonesia, merupakan gerakan sadar atau kritis yang dilakukan untuk mengubah keadaan atas diskriminasi, kekerasan agar tidak timpang di masyarakat. 

“Gerakan feminisme itu adalah lintas sektor, melihat kebutuhan para perempuan,” tegasnya.

Komisaris Daerah PMKRI Regio Sumatera Bagian Selatan Alexander Silaban, mengapresiasi teman-teman yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

“Jika menilik dari tema yang diangkat,  kita dapat melihat ada penegasan terhadap posisi perempuan saat ini, sejak dulu hingga hari ini, aktivis perempuan sudah memperlihatkan posisinya dalam melakukan aksi-aksi perubahan di dalam negeri, menunjukkan bahwa perempuan tidak berada pada mindset yang negatif,” tutupnya. *(AR)


Exit mobile version