Vatikan, Verbivora.com – Paus Fransiskus menyerukan perdamaian di Tanah Suci dan mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri, namun menegaskan bahwa kekerasan tidak dapat membantu mencapai perdamaian abadi yang dibangun di atas keadilan.
Berbicara pada Audiensi Umum di hadapan ribuan peziarah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Rabu (11/10). Paus Fransiskus menyampaikan perasaan hatinya dalam kesedihan dan keprihatinannya atas perang yang pecah antara Israel dan Hamas, sebuah organisasi militan Islam yang beroperasi di Palestina
“Saya mengikuti dengan penuh kekhawatiran dan rasa sakit apa yang terjadi di Israel, di mana terjadi kekerasan yang telah meledak dengan lebih dahsyat, menyebabkan korban jiwa dan cedera,”kata Paus
Pemimpin Gereja Katolik Sedunia itu berduka atas banyaknya orang yang terbunuh dan terluka
“Saya berdoa bagi keluarga-keluarga yang melihat hari perayaan berubah menjadi hari berkabung dan saya mohon agar tawanan segera dibebaskan,”kata Paus Fransiskus
Baca:40 Diakon Ikut Pelatihan Media di India
Militan Hamas melancarkan serangan mendadak di bagian selatan Israel pada hari Sabtu (07/10) ketika orang-orang Yahudi merayakan hari raya Simchat Torah atau kegembiraan Torah
Hamas menyandera puluhan orang selama serangannya ke Israel dan mengancam akan mengeksekusi mereka jika Israel menyerang wilayah di Jalur Gaza.
Paus Fransiskus; Kekerasan Tidak Membawa Perdamaian
Paus Fransiskus mengatakan bahwa ada hak mereka yang diserang terlebih dahulu untuk membela diri
Namun, ia menyatakan keprihatinannya atas pengepungan total yang dihadapi warga Palestina di Gaza, di mana terdapat banyak korban tak berdosa
Israel mengumumkan pengepungan total di Gaza, berjanji untuk menutup akses terhadap listrik, makanan, air dan gas.
Baca:Proyek Strategis Nasional Membunuh Kehidupan Masyarakat Indonesia
Paus mengajak kedua belah pihak untuk menahan diri dengan harapan mencapai solusi perdamaian
“Tolong hentikan serangan senjata dan pahami bahwa terorisme dan ekstremisme tidak membantu mencapai solusi konflik antara Israel dan Palestina namun memicu kebencian, kekerasan dan balas dendam, sehingga menyebabkan penderitaan bagi kedua belah pihak,”tegasnya.
Paus Fransiskus mengakhiri seruannya untuk perdamaian di Timur Tengah dengan seruan persaudaraan dan dialog.
“Timur Tengah tidak membutuhkan perang, melainkan perdamaian. Perdamaian yang dibangun atas dasar keadilan, dialog, dan keberanian persaudaraan,”ujarnya.