Pematangsiantar, Verbivora.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi meminta pemerintah kota melakukan evaluasi besar-besaran terkait penanganan pandemi Covid-19 di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih menjadi episentrum persoalan besar berbagai daerah di Indonesia. Di buktikan dengan angka kematian yang masih cukup tinggi, serta banyaknya daerah di Indonesia yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM).
Hal tersebut juga terjadi di Pematangsiantar, data masyarakat yang terpapar Covid-19 bertambah secara signifikan, menyebabkan diberlakukannya PPKM level empat sejak 10 Agustus sampai 23 Agustus 2021, sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedagri) nomor 30 tahun 2021.
Baca juga: Beredar Video TNI Aniaya Warga Papua, PMKRI Pematangsiantar Sesalkan Kejadian Tersebut
Presidium Gerakan Kemasyarakatan (PGK) PMKRI Cabang Pematangsiantar Dian Siagian, menyampaikan situasi di Kota Pematangsiantar saat ini harus menjadi perhatian serius seluruh stake holder yang ada di kota ini.
“Kami berharap kepada Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah Nur, untuk lebih serius lagi dalam melakukan evaluasi penanganan pandemi Covid-19. Saat ini sangat dibutuhkan gebrakan baru, dan seharusnya pemerintah sudah bersikap warning pada saat status PPKM level tiga, agar tidak kelabakan dengan situasi saat ini,” tegasnya kepada Verbicora.com, Jumat (20/8/2021).
Hal demikian juga ditegaskan oleh Ketua Presidium PMKRI Cabang Pematangsiantar Edis Galingging, “selama ini Walikota Pematangsiantar Hefriansyah Nur, tidak serius dalam penanganan pandemi Covid-19. Wali kota menganggap pandemi Covid-19 bukan isu sentral yang harus cepat ditangani,” ungkap Galingging.
Baca juga: Terjadi Kerusakan Lingkungan Tano Batak, Ketua PMKRI Pematangsiantar: Tutup TPL
“Di tengah situasi saat ini, pemerintah seharusnya mampu belajar lebih. Ini bukanlah situasi yang baru, sudah cukup lama, dan seharusnya pemerintah kota sudah mampu memetakan bagaimana penanganan yang baik jika suatu saat status semakin tinggi. Agar tidak seperti saat ini, semua menjadi kelabakan, seolah menggambarkan tidak adanya persiapan dari pemerintah,”pungkasnya.
Edis melanjutkan, “kita tidak pernah tau sampai kapan Pandemi Covid-19 akan berakhir. Karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik dari semua stake holder, dan keterbukaan pemerintah, agar kita dari kalangan mahasiswa mampu mengambil langkah yang baik. Mari kita galakkan budaya gotong royong,” tutupnya. *(AR)
DPC PMKRI Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi/ist. |