Pemerintah Segera Amankan Warga Sipil di Papua


PAPUA, VERBIVORA.COM– Kontak senjata di Papua antara TNI dan KKB meningkat, keamanan rakyat sipil terancam, lebih khusus di daerah berkonflik di Intan Jaya, dua anak tertembak dan satunya dinyatakan meninggal, selasa (26/10/2021).

Menanggapi ini, Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) melalui Ketua Lembaga Otonomi Khusus Papua, Zakarias Willy, meminta pemerintah mengevaluasi militer  yang bertugas di Papua karena baku tembak antara TNI POLRI dan KKB mengakibatkan masyarakat sipil jadi korban.

Zakarias juga menyayangkan ketua DPR Papua yang semenjak dilantik menjadi Ketua DPR Provinsi Papua, banyak harapan datang dari masyarakat terhadap Ketua DPR Papua, mulai dari menjalankan tugas pengawasan, hingga mampu mendengar aspirasi dari masyarakat karena ketua DPR Papua dipilih rakyat papua.

“Ketua DPR Papua perlu menyuarakan dan mendorong aspirasi tentang penderitaan yang di hadapi rakyat papua sebagai korban baku tembak hingga saat ini,” tegasnya kepada Verbivora di Jakarta, jumat (29/10/2021).

Lanjut Zakarias, Ketua DPR Provinsi Papua harus benar-benar bisa memperjuangkan aspirasi rakyat dan juga lebih progresif dalam melihat fenomena-fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Papua daripada mengedepankan kepentingan partai dan golongan. 

Zakarias mengatakan, banyak kejadian di papua yang merupakan pelanggaran terhadap Hak Dasar OAP(orang asli papua), termasuk kejadian baru-baru ini di Sugapa, Intan Jaya, dua masyrakat sipil tertembak atas nama Nampelius Sondegau (2)  dan Yoakim Mazau (6).

“Hingga saat ini masyarakat Sugapa, Intan Jaya mengungsi menyelamatkan diri  ke gereja Katolik Bilogai, karena kontak senjata masih terus terjadi,” tuturnya.

Zakarias juga mendesak agar pemerintah baik pusat dan daerah segera bertindak menyelamatkan warga sipil. 

“Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua, maupun pemerintah kabupaten setempat segera bertindak meyelamatkan pengamanan masyarakat sipil di area konflik agar jangan lagi ada nyawah putra puteri papua yang hilang sia-sia,” tutupnya. *(JM)

Exit mobile version