Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Atas Keselamatan Warga Sipil Dari Aksi Penembakan di Papua

 

JAKARTA, VERBIVORA.COM– Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menyoroti aksi kontak senjata yang terus terjadi di papua karena mengancam keselamatan nyawah warga sipil.

PP PMKRI melalui Lembaga Otonomi Khusus Papua, Zakarias Wilil mengatakan, Pemerintah harus bertanggung jawab atas keselamatan warga sipil dari aksi penembakan di Papua agar tidak terjadi hal yang sama seperti tewasnya 3 perempuan muda pada 15 mei kemarin.

“Berita tewasnya tiga perempuan muda ini dilansir suarapapu.com (16/5/2024) dengan identitas korban antara lain, Neri Murib (12), Rana Tabuni (16), Siska Mom (20),” Jelas Zakarias kepada Verbivora di sekretariat PP PMKRI, Menteng Jakarta Pusat, minggu (16/5/2021).

Dia menambahkan, berita ini telah ditanggapi oleh satuan tugas nemangkawi yang membantah kabar yang menyebut bahwa mereka telah menembak mati tiga perempuan muda di Ilaga Utara, Puncak, Papua, Sabtu, 15 Mei 2021 dan menyebut kabar itu sebagai informasi bohong.

“Tidak benar dan berita hoaks kalau hari Sabtu tanggal 15 ada masyarakat yang meninggal,” ujar Kepala Satuan Tugas Bidang Hubungan Masyarakat Operasi Nemangkawi Komisaris Besar M. Iqbal Alqudusy, saat dikonfirmasi, Ahad, dilansir Tempo.com (16 Mei 2021).

Zakarias menegaskan, terlepas dari benar tidaknya berita ini, saya sempat menhubungi Pemred suarapapua.com untuk meminta foto dari korban yang diberitakan, namun jawabnya bahwa wartawan tidak dapat mengirim foto karena kendala jaringan internet di puncak.

“untuk mencegah agar tidak memperkeruh situasi saat ini maka saya juga menghimbau agar media massa tetap independen dan valid dalam menyampaikan fakta-fakta yang terjadi di Papua saat ini,” tutup Zakarias.  *(JM)

RELATED ARTICLES

Most Popular