Larantuka, Verbivora.com – Dirjen Bimas Katolik, Yohanes Bayu Samodro menyebut, Semana Santa layak menjadi ikon nasional dalam bingkai kerukunan antarumat beragama, karena perayaan tersebut melibatkan banyak pihak dalam suasana toleransi.
Hal itu diungkapkan ketika Bayu Samodro bertemu dengan Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hajon di Larantuka, Flores, NTT, Sabtu (2/2/2021).
Bayu menambahkan, perpaduan antara agama dan budaya dalam tradisi Semana Santa merupakan sebuah kolaborasi yang kuat dalam bingkai kerukunan. Hal ini menjadi perhatian khusus dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Bapak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mempunyai perhatian akan perayaan ini dan mempunyai harapan akan menjadikan Larantuka sebagai ikon katolik dan kebangsaan di tingkat nasional, bahkan dunia,” ujar Bayu di laman resmi Kemenag, Selasa, 9 Februari 2021, seperti yang dilansir Katoliknews.
Ia juga menyebut salah satu program yang diusulkan oleh Kemenag.
“Salah satu program pendukung lain yang diusulkan adalah membangun sebuah monumen kebangsaan di Larantuka dengan ikon kekatolikan sebagai sebuah simbol kebangsaan dalam bingkai kerukunan umat beragama,” ujarnya.
Bupati Hajon menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan, lewat tradisi Semana Santa ini ada berbagai potensi yang dapat dikembangkan di wilayahnya, mulai dari tradisi keagamaan dan kerukunan umat beragama, budaya hingga potensi wisata.
Sebelumnya, Dirjen Bimas Katolik juga telah menyampaikan harapan menteri agama saat bertemu Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung, Pr., rencana itu disambut baik oleh uskup.
Semana Santa dimulai dari Minggu Palma, Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci hingga perayaan Minggu Paskah. Prosesi penting selama Semana Santa yang pertama ialah berdoa dan menyucikan jiwa di kapel saat Rabu Trewa.
Kemudian pada hari Kamis Putih ada ritual Tikam Turo, yaitu meletakkan lilin di sepanjang jalan sejauh tujuh kilometer.
Di hari yang sama, umat Katolik memandikan Patung Bunda Maria, yang juga disebut patung Bunda Tuan Ma, yang disimpan di Kapel Tuan Ma.
Keesokan harinya saat Jumat Agung, ada ritual Sesta Vera, ketika patung Yesus Kristus diarak lewat laut dan diletakkan di samping Patung Bunda Maria. Setelahnya, ada Sabtu Santo dan Minggu Paskah sebagai puncak acara. *(AR)