Logo Dicatut, PMKRI Siap Gugat Simposium Pancasila

LOGO PMKRI, verbivora.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) melakukan aksi protes dan  siap menggugat symposium Pancasila terkait dicantutnya logo PMKRI pada kegiatan simposium tersebut tanpa koordinasi dan pemberitahuan. Hal ini sampaikan secara resmi oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PMKRI, Angelo Wake Kako di Margasiswa I, Jln. Dr.Samratulangie No.I Menteng-Jakarta Pusat.
Logo Dicatut, PMKRI Siap Gugat Simposium Pancasila
Simposium Pancasila yang Mencatut Logo PMKRI – Dok. PMKRI

Menurut Angelo, penyelenggaraan kegiatan symposium yang bertajuk ‘Mengamankan Pancasila dari Ancaman PKI dan Ideologi Lain’ tersebut dinilai tidak etis dan merendahkan martabat PMKRI sebagai organisasi nasional  yang memiliki peran besar dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara.

“Berbicara menjaga Pancasila, PMKRI pasti nomor satu di depan, tetapi bukan dengan cara-cara mencaplok seperti ini tanpa pengetahuan kita,” tegas mahasiswa pasca sarjana Universitas Indonesia ini.

Angelo juga menambahkan bahwa, berkaitan dengan menguatnya isu akan kebangkitan PKI, PMKRI samapai saat ini belum menemukan tanda-tanda adanya ancaman yang nyata bagi keutuhan NKRI. Menurutnya, ancaman yang nyata saat ini adalah menguatnya gerakan ekstrimis berbasis Agama, atau gerakan radikalisme kanan yang masih mengganggu keutuhan bangsa.

Anehnya, lanjut Angelo, isu PKI kemudian dimainkan dalam bentuk perlawanan yang juga melibatkan ekstrimis kanan. Oleh sebab itu, PMKRI akan segera melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. “Kami akan melapor kasus ini ke pihak kepolisian dan menuntut pemulihan nama baik PMKRI,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, panitia kegiatan simposium Nasional anti PKI yang digelar di Balai Kartini mulai tanggal 1 hingga 2 Juni 2016 mencantumkan logo nasoinal PMKRI sebagai salah satu ormas pendukung kegiatan tanpa melalui koordinasi dan pemeberitahuan terlebih dahulu.

Pada tanggal 2 Juni 2016, Pengurus Pusat PMKRI menemui panitia penyelenggara kegiatan untuk meminta klarifikasi terkait hal tesebut. Namun, di tempat kegiatan, Pengurus Pusat PMKRI malah dicap sebagai PKI tanpa sebuah argumentasi yang jelas.

“Kami datang dengan itikad baik untuk meminta klarifikasi terkait pancatuman logo nasional PMKRI yang dinilai melanggar etika organisasi karena tanpa ada konfirmasi sebelumnya, tetapi kami malah dituduh mengganggu dan bagian dari PKI,” ungkap Elmo Roe, Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI.

Selain itu, PMKRI dituduh tidak mendukung masalah perjuangan untuk mengamankan Pancasila. “Saya punya satu catatan, bahwa PMKRI tidak mau mendukung masalah ini’, ungkap salah satu panitia acara sambil bergegas menuju ruangan.*

Andy Tandang

Exit mobile version