Koneksi Internet di Papua Mati, Warga Andalkan SMS dan Radio SSB


JAKARTA, VERBIVORA.COM- Koneksi internet di Papua, khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura serta sekitarnya, mati total sejak Sabtu, 1 Mei 2021. Saat ini aktivitas komunikasi masyarakat hanya dapat dilakukan melalui layanan pesan pendek (SMS) dan sambungan telepon, radio Single Side Band (SSB), serta Handy Talky (HT).

“Internet masih mati, di handphone kami ubah pengaturannya menjadi koneksi 2G yang hanya kuat untuk SMS dan telepon saja,” ujar Hari Suroto, warga Kota Jayapura melalui SMS, Minggu 16 Mei 2021 seperti dilansir Tempo.com (17/5/2021).

Banyak warga Papua kini mengandalkan dan bermigrasi kembali ke SMS. Layanan ini lebih murah jika dibandingkan menggunakan sambungan telepon. 

Warga juga merambah penggunaan Radio SSB. Ini merupakan sistem komunikasi dengan gelombang radio berfrekuensi VHF-AM untuk sipil dan VHF-FM untuk militer. Saluran komunikasi ini biasa digunakan petugas distrik ataupun petugas bandara dengan pilot.

Menurut Hari, Radio SSB hanya tersedia di kantor distrik, Koramil, Polsek, dan operasional bandara dengan frekuensi yang sudah ditentukan. “Jadi jika masyarakat umum ada keperluan bisa datang ke kantor-kantor tersebut untuk titip pesan,” kata arkeolog di Balai Arkeologi Papua itu.

Radio SSB, biasa digunakan dalam pelaporan penyelenggaraan pemilu, khususnya di pedalaman Papua. Selain, saat ini, juga sangat membantu tenaga medis yang ada di puskesmas di pedalaman, mengabarkan stok obat-obatan serta alat kesehatan lainnya.

Masyarakat juga menggunakan HT atau radio komunikasi komunitas. Namun, hanya bagi mereka yang tergabung di ORARI atau RAPI, tentu dengan frekuensi gelombang yang sudah ditentukan dan jarak jangkauan juga terbatas. “Warga yang punya HT tidak banyak, harganya mahal. Biasanya pula yang punya hanya warga yang aktif di organisasi sosial,” tutur Hari.

Matinya koneksi internet di Papua dikonfirmasi oleh General Manager Network Operation & Quality Management Telkomsel Maluku & Papua, Adi Wibowo. Dia menjelaskan bahwa jaringan internet Telkomsel yang mati di Papua, khususnya di Kota dan Kabupaten Jayapura, disebabkan adanya perbaikan kabel optik bawah laut.

“Ada pemeliharaan Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) PT Telkom ruas Biak-Sarmi pada Jumat, 30 April 2021,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Mei 2021.

Telkomsel, bersama dengan PT Telkom Indonesia, berjanji akan mempercepat pemulihan pelayanannya dengan jangka waktu mengikuti standar acuan service level agreement dan mean time to repair yang berlaku di Telkom Group. “Telkomsel menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan sekitarnya,” kata Adi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pemulihan gangguan layanan telekomunikasi di Jayapura, Papua, berlangsung bertahap. Lewat keterangan tertulis, Jumat, 14 Mei 2021, Johnny memastikan pemulihan koneksi internet sepenuhnya baru bisa dilakukan Juni mendatang.

Menurut Johnny, kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Indonesia Timur di Utara Jayapura terputus di kedalaman lebih dari 4.000 hingga 4.050 meter di dasar laut. Pemerintah, kata dia, ikut terus berusaha untuk memulihkan transmisi data dari kawasan barat ke kawasan timur dengan pemanfaatan microwave link, radio link dan berbagai sarana yang lain. Dilansir dari Tempo.com (17/5/2021). *(JM)

Exit mobile version