FLOTIM, VERBIVORA.COM– Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) kembali memberikan bantuan untuk desa-desa terdampak di Adonara Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT akibat badai seroja.
Kehadiran PMKRI kali ini tidak membawa sembako, pakaian, atau bahan materil lainnya, melainkan bantuan pendidikan dalam bentuk buku tabungan pelajar.
Bantuan ini diberikan kepada siswa-siswi di beberapa desa yaitu Desa Nelelamadike, Desa Oyang Baran, Desa Pandai Mewet, Desa Demondei, dan Desa Nimun Danibao.
Komisaris Daerah (KOMDA) PMKRI Regio Flores, Marselinus Atapuken mengatakan bahwa kepedulian PMKRI terhadap bencana di NTT terkhusus di Flores Timur merupakan panggilan jiwa kekhatolikan seturut seruan ensiklik “Gaudium et Spes”. Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan mereka adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan kita dan kami kader PMKRI juga.
“Oleh karena kecemasan dan harapan kami dan kita semua akan masa depan pendidikan adik-adik peserta didik yang terdampak, maka PMKRI hadir dengan ketulusan memberikan sumbangan pendidikan berupa buku tabungan pelajar,” tutur Marsel sapaan akrab Komda Flores kepada wartawan, Jumad (2/7/2021).
Marsel mengatakan, kita boleh berada dalam kesedihan karena kehilangan orang tercinta kita tetapi jangan terus terlarut dalam kepiluhan ini. Sebagai orang beriman, kita mesti yakin bahwa akan ada kegembiraan didepan sana yang membutuhkan sikap komitmen kita melalui usaha-usaha agar bisa bangkit dari keterpurukan ini.
Marsel berharapkan semoga bantuan ini dapat meringankan beban para orangtua atau orangtua wali siswa-siswi terdampak dalam mendukung pengembangan dan kemajuan pendidikan siswa-siswi ini ke depannya.
Marsel juga menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan buku tabungan ini hingga diserahkannya pada hari ini.
“Terima kasih kita sampaikan untuk Para Kepala Desa yang telah membantu dalam proses pengambilan data dan terima kasih juga kepada BANK NTT yang telah bekerja sama dalam penerbitan buku tabungan ini, dan kepada teman-teman PMKRI Cabang Larantuka,” tutup Marsel.
Hadir Mendampingi Komda, Desidarius Sabon, Ketua Presidium PMKRI Cabang Larantuka St. Agustinus bersama rekanan dewan pimpinan cabang PMKRI Larantuka. Desidarius mengatakan bahwa bantuan ini adalah bentuk kepedulian PMKRI terhadap keluarga korban terkhusus untuk siswa-siswi yang benar-benar terdampak.
“Hari ini kami mendatangi 3 (tiga) desa untuk menyerahkan buku tabungan ini yaitu desa nelelamadike, desa oyangbaran, dan desa pandai mewet. 30 buku tabungan kita serahkan dengan jumlah debet didalamnya yaitu 1 juta rupiah. Beberapa desa terdampak lainnya akan kita serahkan selanjudnya dalam minggu ini,” pungkas Deris Sapaan akrab ketua PMKRI Cabang Larantuka
Lanjut Deris, secara teknis, apabila adik-adik ingin menggunakan uang ini kedepannya maka terlebih dahulu meminta rekomendasi pihak sekolah agar proses pencairan dapat dilakukan oleh pihak BANK NTT. Hal ini agar tujuan utama pembuatan buku tabungan ini tidak disalahgunakan untuk keperluan lain selain keperluan di sekolah.
Kepala Desa Nelelamadike, Pius Pedang, dalam sambutan penutup penyerahan buku tabungan, menyampaikan limpah terima kasih kepada PMKRI Larantuka yang sedari awal bencana bersama rekan-rekan dari PMKRI Cabang se-regio Flores berada di desa Nelelamadike hingga kemudian kembali lagi menyerahkan bantuan untuk masa depan pendidikan anak-anak yang terdampak di desa ini.
“Kita sangat bersyukur, PMKRI ada di Flores Timur dan mengambil bagian dalam misi kemanusiaan ini. Kiranya segala aktivitas PMKRI ke depannya selalu dalam lindungan Tuhan Leluhur kita,” tutup Pius Kedang.
Di hari yang sama, penyerahan dilakukan di Desa Oyangbaran dan Desa Mewet. Kepala Dusun Kewuko, Desa Oyangbaran juga menyampaikan hal yang sama yaitu terima kasih untuk PMKRI Larantuka. Sedangkan di Desa Mewet, kuotanya hanya satu orang sehingga penyerahannya langsung diberikan kepada orangtua siswa di rumahnya.
Untuk diketahui, total 30 buku bank yang diserahkan dengan rincian, 15 di desa oyang baran, 10 di desa nelelamadike, 1 di desa pandai mewet, 1 di desa demondei, 3 di desa Nimun Danibao. Nilai uang yang ada dalam masing-masing buku bank sebesar 1 juta rupiah.
Pihak Bank NTT sudah membantu pmkri dalam pembuatan buku bank secara gratis. Uang yang diserahkan ini merupakan donasi dari berbagai pihak yang diterima PMKRI Larantuka.
Sebagian digunakan untuk membeli sembako untuk korban di desa-desa di adonara dan Lembata, dan sisanya ini digunakan untuk membuat buku tabungan bagi siswa-siswi yang terdampak secara langsung (kehilangan bapa, mama, atau rumahnya ). *(JM)