Kolaborasi Menjadi Penentu di Era Saat Ini

 

Jakarta, verbivora.com– Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang berdiri pada tanggal 25 mei 1947 merayakan Dies Natalis yang ke-75 tahun di Hotel Swiss Bell Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (27/5/2022).

Acara dies ini dihadiri undangan antara lain dari Kemenpora oleh Deputi 2 Pengembangan Pemuda Kemenpora Dr. H.M Asrorun Ni’am Sholeh, M.A , para senior PMKRI yakni  Agung Pambudi Komisi Jaminan Sosial Nasional, Robert na Endijaweng anggota Ombudsman RI, Kikin Tarigan Komisioner Komisi Disabilitas Nasional, Januario De Correta Kedutaan Besar Republik Timor Leste, Restu Hapsari Ketum PP PMKRI 2002-2004, Romo Setyo Wibowo dan senior’ pmkri lainnya, juga dihadiri Pengurus Pusat VOX Point Indonesia. 

Hadir juga dalam acara, OKP Cipayung Plus yakni Ketua PB HMI, Ketua PP GMKI, Ketua PP KAMMI, PB PMII,  Ketua EN LMND, Ketua HIKMABUDHI, PP KMHDI, PP HIMAPERSIS, DPP GMNI serta kader PMKRI se-DKI Jakarta.

Perayaan dies natalis mengangkat tema “kolaborasi membangun negeri” untuk merefleksikan eksistensi PMKRI ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Kordinator Tim Kerja Ewaldus Bole dalam laporannya mengatakan, tema Kolaborasi membangun negeri sebagai pengejawantahan dari 3 benang merah PMKRI yakni, Fraternitas yang menembus sekat-sekat primordial, Intelektualitas  sebagai prinsip dasar pembinaan dan perjuangan kader PMKRI, dan Kristianitas dengan menjadikan Yesus sebagai teladan gerakan.

Ketua Presidium PP PMKRI Benidiktus Papa, dalam pidatonya menegaskan, dies natalis  PMKRI ke 75 tahun  dengan mengangkat tema kolaborasi membangun negeri sekaligus menegaskan bahwa PMKRI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat indonesia yang punya tanggungjawab yang sama untuk mengawal  pembangunan di negeri ini. 

“Sebab kami menyadari betul ditengah tantangan arus teknologi yang semakin maju, kolaborasi menjadi penentu keterlibatan anak muda.” kata Beni

Lanjut Beni, dua tahun terakhir PMKRI berfokus pada persoalan konflik agraria dan lingkungan hidup serta pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat adat, sehingga kami mendorong agar RUU masyarakat adat segera disahkan oleh DPR  dan pemerintah sebagai wujud komitmen kita menjaga keberlangsungan masyarakat adat sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa ini.

Deputi 2 Pengembangan Pemuda Kemenpora Dr. H.M Asrorun Ni’am Sholeh, M.A, dalam sambutannya, mengatakan, PMKRI yang lahir pada tahun 1947 tentu sudah melalui pra kondisi yang panjang sehingga menjadi  bagian dari founding fahthers bangsa indonesia yang memiliki komitmen kebersamaan untuk membangun kolaborasi.

untuk diketahui, acara dies natalis PMKRI ini berlangsung dari jam 4 sore hingga selesai pada jam 8 malam  dan diselingi juga dengan pestas seni tari yang berasal dari tarian daerah kalimantan, sulawesi dan papua. (JM)*

Exit mobile version