Ketua PP PMKRI Angelus Wake Kako – Foto: ist |
Pembatalan tersebut lantaran Ketua Umum Partai Perindo itu mengenakan baju partai saat hendak membawakan ceramah di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2017).
Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Pusat PMKRI Angelius Wake Kako mempertegas kembali posisi PMKRI sebagai organisasi mahasiswa yang independen dan tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik tertentu.
PMKRI menilai, Kehadiran Hary Tanoe dengan mengenakan baju partai tentu akan menimbulkan persepsi dan kecurigaan publik akan posisi PMKRI sebagai organisasi yang tidak pernah boleh terikat dengan kekuatan elit maupun pemodal manapun.
PMKRI, kata Angelo, sangat menghargai kehadiran Pak Hari Tanoe dalam ruang diskursus ilmiah tentang pendidikan karakter kebangsaan. Hal tersebut menurutnya, sesuai dengan cita-cita PMKRI sejak berdirinya yang telah menorehkan catatan perjuangan untuk tetap setia mengkawal Pancasila dan keutuhan NKRI.
Namun, pemilik MNC Group tersebut tidak menghendaki permintaan PMKRI untuk menanggalkan baju partai di dalam ruangan. Atas alasan itulah, PP PMKRI secara tegas membatalkan kegiatan ceramah yang telah dihadiri puluhan orang tersebut.
“Ketika bapak kesini kami berharap tidak ada hal yang dipolitisir dan itu sesuai dengan cita-cita kami. Saya tadi sudah meminta beberapa kali, kalau bisa tidak mengenakan kostum partai disini,” tegas alumnus Universitas Indonesia itu.
Sesuai dengan keterangan yang diterima verbivora.com, PP PMKRI sebelumnya telah menginformasikan kepada salah satu stafnya agar meminta Hari Tanoe tidak mengenakan baju partai saat memberikan ceramah. Namun rupanya hal tersebut tidak diindahkan.* (Andy Tandang)