Fr. Nicano Austriaco, O.P. Photo by Melissa Brown |
Jakarta, Verbivora.com – Pastor Nicanor Robles Austriaco OP, S.T.D, Ph.D., merupakan seorang Imam asal Filipina dari Ordo Dominikan sekalgus Profesor biologi dan teologi di Providence College, Providence, Rhode Island, US.
“Saya seorang Imam Filipina dari Ordo Dominikan. saya juga seorang ahli biologi molekuler yang telah menghabiskan 20 tahun terakhir menggunakan sel ragi untuk mempelajari dasar molekuler kanker,” kata Nicanor.
Ia menyampaikan tentang bagaimana semestinya kita memandang pandemi Covid-19 ini.
“Covid-19 merupakan penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh Virus Corona baru yang telah mencapai proporsi pandemi. Dunia pernah mengalami pandemi sebelumnya dan akan mengalaminya kembali. Pandemi adalah bagian dari jalinan sejarah. dari prespetif teologis, pandemi adalah saat hukum dan pembaharuan,” ungkapnya.
Nicanor juga memberikan pandangannya tentang pengembangan vaksin saat ini.
“Saya berpikir untuk mengembangkan vaksin ini ketika saya menyadari bahwa banyak dari vaksin yang tersedia telah menjanjikan untuk negara-negara kaya. Sehingga saya memutuskan untuk melakukan penemuan vaksin yang dapat dijangkau dan diakses oleh orang miskin terutama negara-negara yang kurang berkembang seperti Filipina,” paparnya kepada LiCas.News dalam sebuah wawancara.
Ia juga menjelaskan tentang pengembangan vaksin yang sedang dikerjakannya.
“Saya adalah seorang ahli molekuler ragi, saya sedang mencoba mengembangkan sistem vaksin ragi untuk Covid-19 yang akan lebih murah dan lebih mudah diterapkan dari pada vaksin standar yang tersedia saat ini. Itu ide gila, tetapi ada banyak peneliti ilmiah yang menunjukkan bahwa sistem vaksin ragi bisa berjalan,” jelasnya.
Nicanor juga menambahkan tentang kemudahan penggunaan vaksin ragi.
“karena vaksinnya berbasis ragi maka tidak perlu didinginkan dan akan langsung diminum, tambahnya.
Selanjutnya ia juga memberitahukan tentang sumber dana yang mendukung penelitiannya.
“Saya mendapat sedikit dana dari Providence College (Universitas Katolik di Providence, ibu kota negara bagian Rhode Island, AS, Red.) yang telah mendukung tahap praklinis dari rencana pengembangan vaksin kami” jelasnya.
Austriaco dan rekan-rekannya akan melakukan percobaan di laboratorium di Amerika Serikat dan pengujian hewan di laboratorium Universitas Santo Tomas, Manila, Filipina.
“Kami akan melakukannya secepat mungkin tanpa mengorbankan ketelitian dan kesempurnaan yang diminta ilmu pengetahuan,” tutupnya. dalam wawancara yang diterjemahkan oleh PEN@ Katolik/pcp. *(AR)
Foto Dok. Dominican Friars Foundation |