Langgur, Verbivora.com – Perhimpunan mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Langgur meminta DPRD dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menyikapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah.
Presidium Gerakan Kemasyarakat PMKRI Cabang Langgur Fredy Siswanto Jamrewav, mengatakan, sudah seminggu telah mengumpulkan data tentang kelangkaan minyak tanah yang terjadi saat ini.
Menurutnya, kelangkaan yang terjadi saat ini akan memberikan pengaruh besar bagi masyarakat, mengingat sebentar lagi akan dilaksanakan perayaan natal dan tahun baru.
“Masyarakat khususnya yang ada di daerah ini mayoritas menggunakan minyak tanah untuk keperluan masak sehari-hari karen harganya yang murah dan mudah didapatkan. Tapi saat ini semua berbalik, karena minyak tanah susah didapatkan bahkan ditemukan juga kalau harga yang sebelumnya 4.000 per liter, naik jadi 5.000 per liter,” jelas Jamrewav.
Keresahan masyarakat, lanjut dia, semakin terlihat khususnya yang tinggal diseputaran Kota Langgur karena mayoritas masyarakatnya tidak lagi menggunakan kayu sebagai bahan bakar, dan tidak semuanya menggunakan bahan bakar gas.
“Kami meminta DPRD dan pemerintah daerah untuk memanggil pihak yang bertanggung jawab atas hal ini, untuk memberikan penjelasan dan penanganannya,” tegasnya kepada media, Senin (6/12/2021)
Fredy juga meminta agar dilakukanya inspeksi terhadap agen-agen yang ada untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan oleh oknum-oknum yang sengaja bermain curang dengan menyimpan stok minyak tanah yang ada.
“Kita harus logis, terjadi kelangkaan maka terjadi kenaikan harga. Semakin tinggi kebutuhan, tidak sesuainya jumlah stok, maka harga akan naik. Ini perlu disikapi oleh DPRD dan juga pemerintah daerah karena kami akan mengawal hal ini hingga tuntas,” pungkasnya. *(AR)
Presidium Gerakan Kemasyarakat PMKRI Cabang Langgur Fredy Siswanto Jamrewav/ist. |