Kartini Di Era Modernisasi, PMKRI Cabang Jambi Gelar Diskusi Daring

Jambi, Verbivora.com– Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jambi Sanctus Agustinus mengadakan diskusi via zoom meeting dengan tema “Mengenali Kartini di Era Modernisasi”. Diskusi ini diadakan sebagai refleksi perempuan menjadi Kartini di era modernisasi, sebagai bagian dari peringatan Hari Kartini, (27/4/2023).

Hadir sebagai narasumber antara lain Elisabet Ardiningsih Wiko, Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan PP PMKRI St. Thomas Aquinas, Floriska Sinurat selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Bengkulu, Maria Selta  Kurnia Murni Gulo selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Padang, dan Zubaidah Direktur Beranda Perempuan dan Juru Bicara Save Our Sister’s. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Kartini, 21 April 2023 yang lalu.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Jambi dalam sambutan mengatakan, dalam rangka memperingati hari Kartini melalui diskusi ini sebagai refleksi menjadi perempuan di era modernisasi

“Dengan adanya diskusi ini memberi pemahaman kepada perempuan mengemban hak dan kewajiban masing-masing. Terutama pada tahun 2024 harapannya perempuan berpartisipasi dalam pesta demokrasi pemilu,” katanya kepada tim media, Kamis (28/4/2023).

Baca juga: Kartini Masa Kini dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi

Kartini dalam Politik, Ekonomi, dan Teknologi

Pada diskusi ini, narasumber mengungkapkan berbagai aspek mengenai peran Kartini di era modernisasi dan pentingnya partisipasi perempuan dalam berbagai bidang.

Elisabet Ardiningsih Wiko menyampaikan kartini di era modernisasi, peran kartini dalam perkembangan teknologi, dan sistem budaya patriaki dalam kesetaraan gender perempuan.

“Peran perempuan sangat penting berpatisipasi dalam politik agar dapat menjadi keterwakilan menyuarakan suara perempuan. Bukan hanya itu, perempuan dapat berpartisipasi di sektor ekonomi dan perkembangan teknologi merupakan kesempatan dalam mengekspresikan eksistensi perempuan saat ini,” papar Elisabet Ardiningsih

Floriska Sinurat, memaparkan materi mengenai perempuan di Lingkungan Kampus. Dengan menjelaskan peran perempuan secara khusus mahasiswi aktif berkontribusi mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di kampus agar dapat meningkatkan dan mengembangkan pontensi yang dimiliki.

“Perempuan sebagai peradaban bukan hanya melahirkan namun menjadi pelopor pemikir cermerlang di lingkungan sekitar. Siap menghadapi perkembangan teknologi di era modernisasi. wanita di masa modernisasi setara dengan laki-laki,” jelasnya.

Emansipasi dan Kesetaraan Gender di Era Modernisasi

Zubaidah menyampaikan bahaya kekerasan seksual terhadap perempuan yang masih terjadi di era modernisasi, khususnya dalam hubungan pacaran dan melalui media digital. Dalam hal ini, literasi perempuan menjadi faktor penting untuk mencegah kasus-kasus tersebut, dan diharapkan tidak ada lagi kekerasan yang merugikan perempuan.

“Di masa modernisasi masih banyak ditemukan kasus kekerasaan seksual terhadap perempuan. Kasus kekerasan dijumpai akibat hubungan pacaran dan pelecahan di Media digital. Kasus pelecahan seksual di Media digital karena kurangnya kesadaran literasi perempuan. Diharapkan tidak lagi adanya kekerasaan yang berdampak buruk bagi perempuan,” terang Zubaidah.

Maria Selta Gulo, diakhir pemaparan materi mengenai perempuan di lingkungan kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perempuan yang menjadi tenaga kerja meningkat. Telah terjadi berbagai kasus pelecahan pekerja perempuan sebesar 27,7 persen.

“Peran perempuan saat ini mampu berdaya saing dengan menggunakan teknologi sebagai dasar inovasi sehingga dapat mengasah keterampilan dan keahlian yang dimiliki. Diharapkan perempuan berkeinginan mengenyam pendidikan bukan hanya didalam dapur saja,” jelas Selta.

Lembaga Pemberdayaan Perempuan PMKRI Cabang Jambi St. Agustinus, mengajak srikandi PMKRI di era modernisasi mampu membawa perubahan dalam perkembangan teknologi. Dengan adanya diskusi ini dapat menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Beranda Perempuan menanggapi keberadaan perempuan saat ini.

“Diskusi daring yang bertemakan mengenali perempuan di era modernisasi memberikan pemahaman bagi kader PMKRI dan semua orang, bahwa perempuan memiliki peran penting. Diharapkan setelah diskusi ini perempuan dapat berparsipasi aktif di lingkungan kampus, tempat kerja dan keluarga. Serta memperjuangkan kesetaran gender perempuan di Masyarakat,” harap Diana Angela.

Dalam diskusi ini, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jambi Sanctus Agustinus bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peran penting perempuan di era modernisasi. Diskusi ini diharapkan dapat mendorong perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam lingkungan kampus, tempat kerja, dan keluarga, serta memperjuangkan kesetaraan gender perempuan di masyarakat. Dengan kolaborasi antara PMKRI, Lembaga Pemberdayaan Perempuan, dan Beranda Perempuan, diharapkan tercipta perubahan positif dalam perkembangan teknologi dan peran perempuan di era modernisasi.

Exit mobile version