Beranda Update Kader Militan Yang Mampu Membawa Perubahan Sesuai Tuntutan Globalisasi

Kader Militan Yang Mampu Membawa Perubahan Sesuai Tuntutan Globalisasi

0
DPC dan anggota  biasa PMKRI Nias.

NIAS, VERBIVORA.COM-
 Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa
Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Nias, Perius Telaumbanua,
mengharapkan PMKRI sebagai wadah pembinaan dan perjuangan baik secara internal
organisasi maupun menyikapi berbagai kondisi bangsa saat ini.

Menurutnya, PMKRI sebagai organisasi kemahasiswaan terus
melakukan proses kaderisasi secara intens dan kontinyu di tingkat cabang secara
kuantitas maupun kualitas melalui pengkaderan Masa Penerimaan Anggota Baru dan
Masa Bimbingan (MPAB dan Mabim).
“PMKRI harus menjadi garda terdepan baik secara internal
organisasi maupun menyikapi kondisi bangsa dan daerah ini. Perubahan harus
diciptakan tanpa berpedoman pada realita yang masif terjadi,” ujar Perius
Telaumbanua usai pengukuhan puluhan kader PMKRI, Minggu (02/11/2018) di
sekretariat KNPI Kota Gunungsitoli.
Perius yang baru saja mengukuhkan anggota muda menjadi anggota
biasa PMKRI Cabang Nias St. Thomas Morrus itu, menuturkan bahwa pengkaderan
tersebut merupakan agenda formil organisasi dalam PMKRI sebagai wujud
kaderisasi kepemimpinan.
PMKRI, katanya terus membina dan mendidik para kader dengan
jiwa militan dan sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang ada di PMKRI.
“Nilai-nilai kepemimpinan harus tertanam dalam diri para
kader PMKRI untuk siap menghadapi tuntutan globalisasi dan perubahan dalam
berbagai sisi kehidupan. Kepengurusan baik di tingkat cabang maupun di tingkat
nasional merupakan simbol jati diri PMKRI itu sendiri,” tegasnya.
Sementara, Pengurus Pusat PMKRI St. Aquinas, Soziduhu Gulo,
mengatakan, bahwa proses kaderisasi PMKRI untuk membentuk karakter diri, mental
dan potensi diri. Kepemimpinan, menjadi hakikat kebenaran untuk mempertahankan
dan memperjuangkan nilai-nilai fundamental yang ada di PMKRI.
“Menjadi kader selain karena kepercayaan juga tantangan yang
positif untuk menampilkan potensi diri. Setiap kader PMKRI seharusnya siap
menjadi pemimpin dengan rasa optimis bukan pesimis,” kata Sozi.
Sebagai organisasi perjuangan, lanjut Soziduhu, konsolidasi
internal dan sinergisitas gerarakan penting dilakukan untuk memperkuat
identitas dan jati diri PMKRI dengan setiap elemen yang memiliki visi yang sama
bagi perubahan bangsa.
“Untuk menyikapi situasi sosial menuju iklim yang kondusif,
penting untuk memperkuat simpul-simpul gerakan melampaui batas-batas perbedaan
termasuk merespon tahun politik dengan sikap kritis dan demokratis tanpa
tendensi kepentingan pragmatis,” ujar alumni IKIP Gunungsitoli ini
Exit mobile version