Foto : Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere St. Thomas Morus, Kris Sologus Dami/ist |
Maumere, Verbivora.com – Baru-baru ini jagat media sosial diramaikan dengan sebuah video viral yang beredar menunjukkan rekaman Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT),Viktor Bungtilu Laiskodat mengancam hendak pecahkan mulut atlet NTT yang tidak berdiri saat pidatonya berlangsung.
Pada rekaman video tersebut diketahui merupakan kegiatan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) NTT Ke – VIII, Kupang (12 – 18/11/2022).
Terdapat sejumlah atlet dari 22 Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hadir dalam perhelatan tersebut.
Dalam video yang ramai diperbincangkan dijejaring media sosial tersebut, tampak Gubernur NTT menyampaikan ancaman itu hingga berulang kali. Hal ini ditegaskan sebelum memulai sambutannya, beliau meminta sejumlah atlet yang sedang duduk untuk berdiri mendengarkan pidatonya. Ia bahkan mengancam akan pecahkan mulut atlet jika tidak diindahkan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere St. Thomas Morus, Kris Sologus Dami mengatakan ini adalah bentuk pemimpin yang jauh dari kesan cerdas dan hanya mengandalkan nyali dan ini merupakan bukti bahwa Gubernur NTT telah mengkhianati konstitusinya.
“Sebagai seorang pemimpin penting untuk mengetahui siapa yang harus Ia layani dan bagaimana cara untuk menciptakan habitus yang memacu agar orang-orang dapat sungguh-sungguh berkomitmen untuk melaksanakan kehendak visinya. Nyatanya dalam video viral tersebut terlihat Gubernur menunjukkan arogansinya sebagai seorang pemimpin,”tegas Kris
“Dalam hal ini, Saya tidak sedang mengecam pernyataan Gubernur NTT, karena kurang penting rasanya, tapi saya hendak mengupas sisi lain kepada publik bahwa kesan arogansi kepemimpinan yang ditunjukkan Gubernur NTT sama sekali jauh dari harapan dan telah mencederai masyarakat NTT. Agaknya pemimpin kita sudah mulai lupa (bisa jadi memang tidak mengerti) siapa yang harusnya Ia layani sebagai seorang pemimpin, toh yang terjadi dirinya mengharapkan dihormati sebagai seorang pemimpin namun tidak berlaku sebaliknya dan selayaknya pemimpin yang akhirnya hanya semakin menunjukkan kesan arogansinya,”sambungnya
Jika dilihat dengan rasional, secara tersirat keengganan oknum atlet untuk berdiri saat Gubernur NTT membawakan pidato menunjukkan kurangnya simpati terhadap pemimpinnya.
Saya berharap sebagaimana layaknya seorang pemimpin dapat mengupayakan apa yang diperlukan dan penting disampaikan dalam momentum PERPROV NTT agar mendukung keberhasilan kegiatan.
“Dimasa-masa sekarang ini kita membutuhkan pemimpin yang utuh. Pemimpin harus mampu mengelola kepala (kecerdasan), hati (perasaan/nurani) dan nyali sesuai dengan tuntutan situasi,”pungkasnya
Diketahui, tampak dalam video viral yang beredar di jejaring media sosial whatsapp, facebook, instagram hingga Tik tok, tampak Gubernur NTT menyampaikan ancaman kepada oknum atlit PERPROV NTT, hal itu disampaikan hingga berulang kali.
Dikutip dari video berdurasi 22 detik yang viral di jagat maya dalam sambutannya
“Atlet yang masih duduk-duduk, berdiri! Kalau masih duduk selama saya bicara, saya pergi kau pu (punya) mulut picah (pecah) nanti di situ,”tukas Viktor Bungtilu Laiskodat. Lanjut Viktor sembari menegaskan jabatannya sebagai Gubernur NTT.
“Nanti saya cek dari sini ya, masih duduk disaat Gubernur bicara, kau pu mulut picah langsung,” ujarnya.