Germas PMKRI Kapuas Hulu: Rafleksi Kemerdekaan

Verbivora.com – Selasa, 17 Agustus 2021, bertepatan dengan 76 tahun Kemerdekaan Indonesia. Jalan Pengangsaan Timur Nomor 56 Jakarta menjadi saksi bisu ketika Presiden pertama, Dr. Ir. H. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. 

Melalui perjuangan panjang para pahlawan kita dahulu, akhirnya bangsa Indonesia berhasil mendapatkan kebebasannya sendiri dalam mengatur kehidupan seluruh rakyatnya. 

Rakyat menyatakan merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan. Dimana-mana bendera merah putih di kibarkan disertai teriakan: Merdeka! Merdeka! Merdeka!.

Kini telah 76 tahun kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, apakah kita sebagai kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) sudah benar-benar memahami makna dari kemerdekaan Indonesia? Sejauh mana kita telah memberikan diri untuk negara tercinta ini?

Apakah kita sendiri sudah merdeka?

Dalam konteks kemerdekaan ini, tentunya sebagai kader tidak terlepas dari tiga benang merah PMKRI yaitu kristianitas, fraternitas, dan intelektualitas. Makna kemerdekaan bisa kita artikan dengan banyak hal, salah satunya yaitu kebebasan, bebas melakukan apa saja, mengembangkan kemampuan diri dalam hal apa saja, akan tetapi harus terus berpegang pada tiga benang merah PMKRI. 

Kebebasan, bukan berarti kita tidak menaati aturan-aturan yang berlaku sebagai warga negara Indonesia. Harus dipahami bahwa setiap kebebasan pasti ada aturannya.

Merdeka bukan hanya sebatas berhenti berperang, tetapi kemerdekaan itu sendiri akan bertahan ketika kita sebagai kaum muda (kader PMKRI) mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini. Mempertahankan kemerdekaan bisa kita lakukan dengan berbagai cara, salah satunya kita bisa memberi diri atau terliba dalam berbagai hal yang positif. 

Contohnya melibatkan diri dan meluangkan waktu untuk kegiatan-kegiatan PMKRI, baik itu kegiatan formal maupun non formal, sebagai instrumen untuk memperkuat kualitas diri menjadi kader yang siap berjuang untuk gereja dan tanah air tanpa melupakan tugas pokok sebagai mahasiswa.

Banyak definisi tentang kemerdekaan dimana-mana. Salah satunya di media sosial, banyak sekali postingan mengenai kemerdekaan, hal ini sangat baik, dan kita sebagai kaum muda yang hidup di zaman sekarang memang tidak bisa terlepas dari media sosial yang telah memberikan kita kemudahan.

Akan tetapi, pertanyaannya sudahkah kita merdeka? Sudahkah diri kita sendiri merasa medeka? Apa arti merdeka bagi diri sendiri? Menyadari kemerdekaan dalam diri sendiri itu sangat penting, sebelum kita berkoar-koar di luar sana. 

Sebagai kader PMKRI kita harus sadar akan kemerdekaan untuk diri sendiri. Karena sejatinya merdeka bukan sekeder gagah-gagahan di media sosial, merdeka bukan tentang seberapa lantang berteriak: Merdeka! 

Tetapi kemerdekaan yang sesungguhnya bagi kita kader PMKRI adalah bagaimana kita mengaktualisasikan nilai-nilai tiga benang merah dalam setiap gerakan demi terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati. *(AR)

Pro Ecclesia et Patria !

Rosinta, Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu.

Rosinta, Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu.

Exit mobile version