Langsung ke konten utama
Gelar KSR,Komda III PMKRI Hasilkan 5 Rekomendasi
Ket. KSR Komda III PMKRI |
MATARAM, VERBIVORA.COM-
Perhimpunan
Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Sanctus Thomas Aquinas Komisariat Daerah
III (Jawa Timur, Bali, NTB) telah menyelenggarakan Konferensi Studi Regional
(KSR) pada tanggal 4 hingga 7 September 2019 di Mataram-Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan rilis yang diterima verbivora.com, ketua panitia
pelaksana, Safrianus A. Utus mengungkap bahwa kegiatan KSR kali ini diikuti
oleh 4 Cabang dari jumlah 6 Cabang se-KOMDA III. Cabang-cabang yang hadir
meliputi Cabang Surabaya, Cabang Malang, Cabang Denpasar, dan Cabang Mataram
sebagai tuan rumah. Sedangkan Cabang Madiun dan Cabang Jember berhalangan
hadir. Sedangkan jumlah peserta seluruhnya 30 Orang.
pelaksana, Safrianus A. Utus mengungkap bahwa kegiatan KSR kali ini diikuti
oleh 4 Cabang dari jumlah 6 Cabang se-KOMDA III. Cabang-cabang yang hadir
meliputi Cabang Surabaya, Cabang Malang, Cabang Denpasar, dan Cabang Mataram
sebagai tuan rumah. Sedangkan Cabang Madiun dan Cabang Jember berhalangan
hadir. Sedangkan jumlah peserta seluruhnya 30 Orang.
“Kegiatan KSR kali ini kami mengangkat tema “Merajut
Persatuan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam menyambut Bonus Demografi
2030”. Kami melihat bahwa masalah Sumber Daya Manusia menjadi masalah yang
harus ditanggapi dengan serius.” Kata Safrianus A. Utus. Minggu, 08/9.
Persatuan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam menyambut Bonus Demografi
2030”. Kami melihat bahwa masalah Sumber Daya Manusia menjadi masalah yang
harus ditanggapi dengan serius.” Kata Safrianus A. Utus. Minggu, 08/9.
“Apalagi kita akan menghadapi bonus demografi tahun
2030. Oleh karena itu, kami perlu mengkaji dan menganalisa untuk menghasilkan
rekomendasi yang menjadi gagasan PMKRI se-KOMDA III untuk pemerintah,” Lanjutnya.
2030. Oleh karena itu, kami perlu mengkaji dan menganalisa untuk menghasilkan
rekomendasi yang menjadi gagasan PMKRI se-KOMDA III untuk pemerintah,” Lanjutnya.
Selain itu, Ketua Presidium PMKRI Cabang Mataram, Adolfus Aku
mengatakan, KSR merupakan bagian dari pendidikan Formal PMKRI yang seyogyanya
harus dijalankan.
mengatakan, KSR merupakan bagian dari pendidikan Formal PMKRI yang seyogyanya
harus dijalankan.
“Kita ketahui bersama bahwa di KOMDA III sendiri KSR
terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2011. Artinya KOMDA III sudah 8 tahun
tidak melaksanakan kegiatan ini. Kita patut bangga dan bersyukur bahwa pada
tahun ini kita bisa menyelenggarakan kegiatan KSR di kota Mataram, ”
tandasnya.
terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2011. Artinya KOMDA III sudah 8 tahun
tidak melaksanakan kegiatan ini. Kita patut bangga dan bersyukur bahwa pada
tahun ini kita bisa menyelenggarakan kegiatan KSR di kota Mataram, ”
tandasnya.
Sementara Ewaldus Bole, selaku Komisaris Daerah III PMKRI
Periode 2018-2020 mengatakan bahwa Konferensi Studi Regional PMKRI KOMDA III
sudah selesai dan bejalan dengan lancar. Dialektikanya berjalan. Dimana peserta
KSR sangat antusias dalam berdiskusi terkait masalah yang diangkat. Mulai dari Pemaparan Makalah setiap cabang,
FGD, sampai pada merumuskan hasil KSR.
Periode 2018-2020 mengatakan bahwa Konferensi Studi Regional PMKRI KOMDA III
sudah selesai dan bejalan dengan lancar. Dialektikanya berjalan. Dimana peserta
KSR sangat antusias dalam berdiskusi terkait masalah yang diangkat. Mulai dari Pemaparan Makalah setiap cabang,
FGD, sampai pada merumuskan hasil KSR.
Selanjutnya, Ewaldus mengatakan bahwa KSR kali ini telah
menghasilkan beberapa rekomendasi kepada stakeholder terkait, dalam hal ini
Pemerintah sebagai gagasan PMKRI se-KOMDA III dalam menanggapi masalah Sumber
Daya Manusia. Rekomendasi tersebut meliputi.
menghasilkan beberapa rekomendasi kepada stakeholder terkait, dalam hal ini
Pemerintah sebagai gagasan PMKRI se-KOMDA III dalam menanggapi masalah Sumber
Daya Manusia. Rekomendasi tersebut meliputi.
Pertama, di Bidang Ekonomi, Pemerintah Daerah perlu
menyediakan ruang bagi masyarakat untuk mengeksplorasi kreatifitasnya baik
secara individu maupun kelompok yang berbasis teknologi.
menyediakan ruang bagi masyarakat untuk mengeksplorasi kreatifitasnya baik
secara individu maupun kelompok yang berbasis teknologi.
Kedua, di Bidang Budaya, Pemerintah harus mengembalikan
Pendidikan berbasis local wisdom (muatan local) sebagai warisan budaya melalui
PERDA. Ketiga, di Bidang kesehatan, Pemerintah Daerah perlu melakukan
pengembangan dan penguatan konsep beyond family planning dengan melakukan
sosialisasi dan menyediakan fasilitas kesehatan.
Pendidikan berbasis local wisdom (muatan local) sebagai warisan budaya melalui
PERDA. Ketiga, di Bidang kesehatan, Pemerintah Daerah perlu melakukan
pengembangan dan penguatan konsep beyond family planning dengan melakukan
sosialisasi dan menyediakan fasilitas kesehatan.
Keempat, di Bidang Sosial Politik, Mendorong Pemerintah untuk
menerapkan pendidikan politik berbasis kebangsaan. Kelima, di Bidang
Pendidikan, Mendorong Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan pendidikan
berbasis soft-skill di tingkat SMA/sederajat dan Perguruan Tinggi.
menerapkan pendidikan politik berbasis kebangsaan. Kelima, di Bidang
Pendidikan, Mendorong Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan pendidikan
berbasis soft-skill di tingkat SMA/sederajat dan Perguruan Tinggi.
Dengan adanya hasil KSR ini, lanjutnya, saya Menghimbau
kepada semua peserta KSR untuk menyampaikan hasil KSR ini kepada teman-teman di
cabang masing-masing agar rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan bisa dikawal
dan menjadi tanggung jawab bersama PMKRI SE-KOMDA III, “tegas
ewaldus”
kepada semua peserta KSR untuk menyampaikan hasil KSR ini kepada teman-teman di
cabang masing-masing agar rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan bisa dikawal
dan menjadi tanggung jawab bersama PMKRI SE-KOMDA III, “tegas
ewaldus”