Fratelli Tutti Sangat Relevan dengan Keberagaman di Indonesia

Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Benidiktus Papa bersama Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, pada acara pembukaan kegiatan Catholic Millennial Summit, Jumat (28/1/2022)/ist.

Jakarta, Verbivora.com – Pada tanggal 3 Oktober 2020, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus telah menandatangani Ensiklik Fratelli Tutti yang secara khusus berbicara tentang persaudaraan dan persahabatan sosial di Assisi.

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Benidiktus Papa mengatakan, tema Fratelli Tutti (Persaudaraan Manusia) dan Lingkungan Hidup (Laudato Si) sangat relevan dengan kondisi global dan secara khusus Bangsa Indonesia saat ini. 

“Kita ingin menggaungkan dokumen penting dari Gereja Katolik yakni Fratelli Tutti yang pada intinya berkaitan dengan persaudaraan,” ujarnya saat membuka acara Catholic Millennial Summit (CMS) yang digelar secara hybrid, Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Oleh karena itu, sebagai bagian dari Gereja dan masyarakat Indonesia, Beni menegaskan, PMKRI memiliki tanggung jawab yang besar dalam merawat keberagaman. 

“PMKRI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia, memiliki tanggung jawab yang besar menjaga keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia,” tuturnya.

Untuk itu, lanjut Beni, PMKRI ingin menggaungkan kepada mahasiswa Katolik global tentang persaudaraan dalam keberagaman di Indonsia. 

“Kita ingin mengkampanyekan kepada mahasiswa Katolik global, bahwa Indonesia dengan pluralitasnya mampu tegak berdiri sebagai suatu Negara yang tengah menyambut kemajuan pembangunan di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo,” jelasnya. 

Baca juga: Pembangunan Berkelanjutan dan Minimnya Narasi Politik Hijau di Indonesia

Lebih lanjut, Mantan Ketua PMKRI Cabang Makassar itu menilai, Fratelli Tutti yang digaungkan PMKRI  bukan hanya soal internal masyarakat dan mahasiswa Katolik, tetapi juga relevan dengan  dengan seluruh elemen masyarakat di Indonesia.

“Indonesia sebagai Negara majemuk yang menghargai pluralisme sangat relevan dengan misi Gereja universal yakni Fratelli Tutti,” paparnya. 

Isu Lingkungan Hidup

Beni menjelaskan, sebagai bagian dari gereja, dalam kegiatan Catholic Milenial Summit, PMKRI juga mengangkat tema tentang lingkungan hidup yang kini tengah menjadi fokus perhatian gereja Katolik global melalui dokumen Laudato Si.

“Dua tahun terakhir PMKRI memfokuskan isu gerakan kepada persoalan lingkungan hidup, mengadvokasi UU Minerba dan Omnibus Law,” tuturnya. 

Menurut Beni, isu tersebut sudah didiskusikan dalam 10 kegiatan Konferensi Studi Regional (KSR) di seluruh Indonesia yang puncaknya akan dibicarakan dalam Konferensi Studi Nasional (KSN) di Manado.

Baca juga: Dukung Kegiatan Catholic Millennial Summit PMKRI, Menag: Sesuai Semangat Moderasi Beragama

“Kita juga akan mengangkat tema yang berkaitan dengan SDGs yang lebih membahas prospektif lingkungan hidup ke depan. Artinya PMKRI mengangkat berkaitan dengan Laudato Si yang sedang digaungkan oleh Gereja Global. Kita melihat ada relevansi yang dibangun oleh Gereja dengan masyarakat dunia,” tuturnya. 

Acara Catholic Millennial Summit (CMS) tersebut dihadiri Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Ignatius Kardinal Suharyo, Menteri Agama yang diwakili Plt. Dirjen Bimas Katolik, Albertus Magnus Sumardjono, Jajaran Pengurus Pusat PMKRI dan anggota aktif PMKRI di seluruh Indonesia. *(AR)

Acara pembukaan kegiatan Catholic Millennial Summit, Jumat (28/1/2022)/ist.


Exit mobile version