Di Balik Pernyataan Benny Harman Tentang Polri

  • [message]
    • ##check## Opini
      • Tulisan ini merupakan salah satu tanggapan seorang warga netizen atas berita yang dibagikan di linimasa media sosial terkait pernyataan Benny Harman yang dianggap mengecam Polri untuk membela FPI.
Apakah Benny Harman Mendukung FPI? Sumber gambar: okezon.com

Kebanyakan orang belum paham dengan konstruksi berpikir Benny Kabur Harman (BKH). Yang terjadi adalah banyak orang termasuk yang memberikan kecaman hanya mau menjadi penyebar virus-virus perpecahan baru. Waspada juga terhadap hal seperti ini.

Yang ada dalam pemahaman BKH adalah bahwa jangan pernah melawan kekerasan dengan kekerasan. Jangan ada gerakan-gerakan yang mengadu domba sesama masyarakat karena pasti menimbulkan konflik horisontal dan akan susah untuk dikendalikan. Jangan ada penyusupan-penyusupan dengan jubah polisi untuk mengambil keuntungan sendiri dan menggadaikan institusi resmi kenegaraan.

Yang perlu adalah Polri dengan segala tugas dan kewenangannya harus berperan secara profesional dalam menjaga ketertiban dan keamanan publik. Para pihak, siapapun dan apapun agama, ras, suku latar belakang, kalau bersalah harus ditindak. Tugas seperti itu ada di kepolisian. Mereka harus menjalankannya tanpa pandang bulu.

Tetapi apa yang terjadi/dilakukan? Polri bukan menindak yang dianggap melanggar hukum malah membentuk ORMAS baru dengan mengambil posisi sebagai pimpinan/pembina ormas.

Dalam sudut pandang BKH, ini bukan wujud institusi yang kuat. Ini tanda bahwa institusi Polri lemah dalam menegakan hukum dan karena kelemahannya maka polisi membentuk ormas baru. Sudah tentu ini berlawanan dengan tugas dan kewenangan Polri. Ini tidak patut bagi institusi kepolisian. Itu satu.

Hal kedua yang tidak banyak ditangkap oleh banyak pikiran awam adalah bahwa banyak polisi yang berada di organisasi-organisasi masyarakat/komunitas adalah untuk memuluskan tindakan-tindakan komunitas yang mungkin melanggar hukum tapi secara ekonomi/bisnis banyak menguntungkan pribadi polisi yang menjadi bagian dari komunitas itu. (Saya tidak perlu memberi contoh, ada banyak kalau mau tahu).

Atas dasar semua itu, maka BKH menyuarakan, ada apa dengan Polisi ini? Apakah karena memang polisi ini lemah atau polisi ini sedang memainkan sandiwara dalam negara kesatuan republik ini sehingga dia seolah-olah menjadi motor untuk memunculkan politik adu domba dengan memunculkan ormas baru sebagai tandingan bagi ormas lainnya? Bukankah masyarakat/kita sendiri yang dirugikan?

Kira-kira begitu konstruksi pemikiran BKH. Jangan percaya dengan apa yang tidak diketahui secara persis. Jangan cepat mengambil kesimpulan sendiri, apalagi menghakimi. Karena kalau tidak, kita sedang menyebarkan virus-virus perpecahan.

Salam hormat.

Lexy Armanjaya
*penulis tinggal di Jakarta 

Exit mobile version