Data dan Imajinasi, Hal yang Penting Ke depan

Diskusi Online PP PMKRI

JAKARTA,VERBIVORA.COM- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) laksanakan diskusi daring bertema “Indonesia Pasca Covid-19” pada Rabu (6/5/2020). Diskusi dilaksanakan secara live streaming melalui aplikasi Zoom dan Youtube PMKRI. 

Diskusi diikuti oleh ratusan partisipan dari berbagai daerah dan dimulai pukul 15.00-17.00 WIB. Adapun narasumber diskusi ini adalah Budiman Sudjadmiko, Ketua Umum Inovator 4.0.

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan menyongsong Dies Natalis PP PMKRI ke 73, yang puncaknya dirayakan pada 25 Mei 2020. 

Dalam diskusinya PMKRI berusaha menggali pndangan Budiman Sudjatmiko mengenai kehidupan masyarakat Indonesia pasca Covid-19 yang diprediksi akan mengalami perubahan budaya di banyak sektor kehidupan. 

Selain itu, PMKRI berupaya untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ke depan dalam menghadapi era dominasi teknologi ini. 

Menjawab harapan PMKRI, Budiman mengatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan. Terutama yang harus disadari adalah budaya kehidupan pasca Covid-19 akan berubah di semua sektor kehidupan manusia. 

“Seluruh sektor masyarakat akan berubah.,” ujar Budiman dalam paparan materinya.

Lalu mengenai hal yang paling penting ke depan menurut Budiman ialah data. Menjadi penting karena hanya datalah yang relevan dari masa lalu adalah data dan sementara cara kerja dan cara pandang manusia akan berubah.

“Kita akan masuk pada era keberlimpahan. Termasuk era keberlimpahan data. Karena yang relevan dari masa lalu adalah data. Sementara cara pandang dan cara kerja akan berubah. Kalau tidak menyadari itu, dia akan kalah. Yang bisa kita bawa dari masa lalu hanyalah data.”

Hal penting lain di era datakrasi ialah imajinasi. Imajinasi menurut Budiman sangatlah penting. Karena Imajinasilah yang akan menyelamatkan kemanusiaan manusia ke depan terutama di era datakrasi. 

“Karena di era data, yang membuat manusia tetap menjadi manusia berdaulat adalah imajinasinya. Jika manusia di era data, tidak punya imajinasi, dia cuma sekumpulan objek data. Tapi seorang manusia yang punya ijmajinasi, di era masyarakat datakrasi, dia akan menjadi manusia berdaulat. Imajinasilah yang akan menyelamatkan kemanusiaan manusia,” ujar Budiman. 

Untuk mengaktifkan imajinasi, Budiman pun merekomendasikan salah satu jenis bacaan yang penting ke depan ialah sastra. Sastra berguna untuk mengaktifkan imajinasi manusia, sehingga perlu dipelajari di era data ke depan. 

Pada kesempatan diskusi tersebut juga, Budiman menyinggung soal pendidikan di Indonesia yang perlu dirombak. Baginya pendidikan di Indonesia hanya sifatnya mengisi pengetahuan, tetapi tidak untuk membentuk jalan pikir. 

“Pendidikan kita harus dirombak. Karena semua yang dipelajari adalah pengetahuan. Semua yang kita pelajari adalah informasi. Kurang kita dalam proses belajar itu, mengolah rasa pikir, mengolah pikiran kita kurang. Kita hanya mengisi pikiran. Bukan membentuk pola pikir atau bukan membentuk jalan pikir.”

Itulah beberapa hal pokok yang penting dipersiapkan, dilakukan dan dipikirkan dalam rangka menghadapi kehidupan Indonesia pasca Covid-19 menurut Budiman Sudjatmiko.*(pc/d)

Exit mobile version