 |
| Ket. Seminar Nasional Pembukaan LKK PMKRI Toraja (Foto. Dok. Pribadi) |
TORAJA, VERBIVORA.COM- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Toraja Sanctus Paulus telah menggelar seminar nasional dalam rangka Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) di Aula KODIM 1414 Tanah Toraja. Senin, 01/7/2019.
Seminar Nasional ini mengangkat tema “Pendidikan Transformatif? Sebuah Solusi Melahirkan Pemimpin Berintegritas.” Hadir berbagai kalangan akademisi, rohaniwan Katolik dan advokat sebagai pembicara seperti, RD. Yans Sulo Paganna, tokoh rohaniawan Toraja yang aktif dalam kajian adat Toraja, Pither Ponda Barani SH.,MH, advokat Toraja, Dr. Marcellus Rantetana, Ph.D.,MSc, DRS. Herman Taruk Padang dan Yohanis Boge Parinding, S.Pd sebagai Moderator.
Seminar Nasional ini dihadiri oleh beberapa elemen organisasi kemahasiswaan, siswa-siswi SMU/SMK dan instansi-instansi lain. Dr. Marcellus Rantetana dalam orasi ilmiahnya mengatakan bahwa Pendidikan Tranformatif di Toraja sangat perlu untuk melahirkan pemimpin yang berintegritas.
“Karena Pendidikan Transformatif dianggap menjadi salah satu solusi yang efektif untuk melahirkan Pemimpin-pemimpin yang didambakan,” Ungkap Dr. Marcellus dalam orasi ilmiahnya.
Selain itu, Pither Ponda Barani, mengatakan untuk melahirkan Pemimpin Berintegritas diperlukan Pendidikan Karakter. Pendidikan Karakter ini, lanjut Pither, diharapkan dapat membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua PMKRI Toraja Yohanis Parekke. Dalam sambutannya, Yohanis mengatakan, bahwa seminar tersebut adalah rangkaian kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader yang dilaksanakan di Gedung SKB, Mengkendek Tana Toraja pada tanggal 2-7 Juli 2019.
Latihan Kepemimpinan kader (LKK) ini, sambungnya, adalah pendidikan formal berjenjang pertama yang dilaksanakan oleh PMKRI Toraja.
“Tema yang diangkat yakni “Pendidikan Transformatif Sebuah Solusi Melahirkan Pemimpin Berintegritas,” dengan harapan para kader-kader PMKRI Toraja yang ikut dalam kegiatan LKK nanti bisa Betul-betul menjadi pemimpin yang berintegritas dan juga bisa menjadi pemimimpin masa depan bangsa, Gereja dan terkhusus tanah Toraja.” Tegas Yohanis.
