Toraja, Verbivora.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Toraja, gagas gerakan PMKRI Mengajar dalam rangka mengantisipasi penurunan kualitas pendidikan akibat sanksi yang diberikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap beberapa sekolah penggerak di Kabupaten Toraja Utara dalam bentuk pengembalian dana BOS, pengembalian buku serta bantuan fasilitas komputer.
Kejadian tersebut merupakan tamparan besar bagi seluruh stakeholder pendidikan di Kabupaten Toraja Utara. Terlepas dari penyebabnya, sanksi ini membuktikan bahwa keseriusan pemerintah dan pelaku pendidikan di Toraja Utara dalam mengelola sistem dan institusi pendidikan masih sangat jauh dari harapan.
Jika sekolah penggerak yang menjadi motor kemajuan pendidikan tidak dikelola secara serius hingga mendapat sanksi dari kementrian, dapat dibayangkan bagaimana perhatian pemerintah dan pelaku pendidikan di Toraja Utara terhadap sekolah-sekolah yang berada di pelosok dan masih terjerat dalam kekurangan kualitas maupun sistem dan fasilitas, dan bagaimana mutu lulusannya.
Melalui kegiatan PMKRI Mengajar yang dilaksanakan selama 23 Mei sampai 26 Mei 2022 di Lembang Pengkaroan Manuk, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara, diharapkan mampu menjawab kekhawatiran atas potensi penurunan kualitas pendidikan.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Seminar Pertanian dan Dies Natalis PMKRI ke-75 tahun ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar, dengan titik berat pada peningkatan kemampuan literasi dasar (baca, tulis, hitung). Kemampuan literasi dasar adalah prasyarat mutlak bagi seorang siswa untuk mempelajari dan memahami bidang studi yang lain.
Risensia, Ketua Tim Kerja kegiatan menyampaikan kepuasannya karena kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sukses, “semoga kegiatan ini dapat berguna bagi masyarakat di Lembang Pengkaroan Manuk,”ucap Riska.
Sementara itu, Demianus Tonglo Arruan, Presidium Pendidikan PMKRI Toraja sekaligus Koordinator Steering Committe mengatakan bahwa kegiatan ini adalah langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya penurunan kualitas pendidikan di Toraja Utara.
“Kami sengaja menyasar daerah terpencil dan kami juga mengiginkan generasi Toraja yang cerdas,” ungkap Demianus.
Dalam kesempatan yang sama, Frenly Sampe Be’tu, Ketua Presidium PMKRI Toraja menyampaikan, “kegiatan PMKRI mengajar ini di rangkaikan dengan Dies Natalis PMKRI ke 75 tahun yang mengangkat tema “Kolaborasi Membangun Negeri” sehingga kami menggunakan pendekatan pendidikan dan pertanian sesuai dengan konteks kebutuhan masyarakat Toraja Utara,” tutup Frenly. (AR)
Kegiatan PMKRI Mengajar, 23 Mei sampai 26 Mei 2022 di Lembang Pengkaroan Manuk, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara/ist. |