Aktivis Papua Willem Asem – Foto: ist |
Hal tersebut disampaikannya melalui keterangan tertulis yang diterima verbivora.com di Jakarta, Rabu, (5/3/2017).
“Sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama, kehadiran HTI menurut saya akan memicu konflik lintas agama di Papua,” tegas Asem.
Menurut Asem, dengan kehadiran mayoritas penduduk yang beragama Kristen di Papua, sangat tidak mungkin untuk menerapkan negara khilafah sebagaimana yang diinginkan organisasi HTI.
“Ini tidak boleh terjadi. Jangan sampai memicu konflik luar biasa di bumi cinta damai itu,” ungkap mahasiswa pascasarjana Universitas Trisakti itu.
Sebagai pemuda Papua yang selalu memperjuangkan kedamaian dan hidup toleran di tanah Papua, aktivis yang saat ini juga menjabat sebagai Presidium Pendidikan dan Kaderisasi PP PMKRI itu mengeluarkan pernyataan sikap;
1. Mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Papua untuk segera menolak kehadiran HTI di seluruh tanah papua
2. Mendesak pihak TNI/Polri untuk segera menangkap dan mengusut tuntas kehadiran organisasi radikal tersebut di tanah Papua
3. Mendesak pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat serta Kabupaten/kota, ormas pergerakan, BEM di seluruh tanah Papua untuk menanggapi secara serius menanggapi kehadiran HTI di tanah Papua.* (AT)