PMKRI Pekanbaru Kecewa Terhadap Sikap Kapolres Kota Pekanbaru

Ket. Foto: DPC PMKRI Pekanbaru melayangkan silap kecewa terhadap Kepolisian Resort Kota Pekanbaru di hadapan awak media

PEKANBARU, verbivora.com-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI) melayangkan sikap kekecewaannya kepada Kepolisian Resort Kota
Pekanbaru.

Sikap
kekecewaan yang dilayangkan oleh PMKRI Pekanbaru terhadap Kapolres Kota
Pekanbaru tersebut berawal dari kegiatan seminar yang bertema #Kita_Indonesia
yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 Agustus 2018 bertempat di Aula
Kesbangpol Kota Pekanbaru.
Kegiatan
seminar tersebut tidak mendapat persetujuan dari pihak kepolisian melalui surat
Nomor B/20/VIII/ 2018/Sat Intelkam yang diterima oleh DPC PMKRI Pekanbaru.
Jumat malam, 24/08/2018. Surat yang berisi tidak direkomendasikan kegiatan
seminar kebangsaan tersebut merupakan respon atas opini negatif yang berkembang
di masyarakat dan juga untuk menghindari terjadinya gangguan keamanan pada saat
kegiatan berlangsung.
Dewan
Pimpinan Cabang PMKRI Pekanbaru melalui ketua presidium Elsa Farida Manihuruk
kepada verbivora.com mengatakan keberatan dan kekecewaannya kepada pihak
keamanan terkhusus Kapolres Resort Kota Pekanbaru karena semua persiapan seminar
dari pemateri, tempat, makanan, dan untuk undangan sudah tersebar lebih dari
satu minggu dan dipastikan peserta yang hadir lebih dari 200 orang yang sudah
mendaftar namun tiba-tiba acara tersebut tidak mendapat persetujuan pihak
kepolisian dengan dalil keamanan.
Diceritakannya
lagi bahwa sebelum adanya surat yang berisi larangan tersebut, pada tanggal 20
Agustus 2018 pihak Polresta Pekanbaru memberikan surat pemberitahuan tanda
terima dengan nomor: STTP/Yanmin-17/VIII/2018/INTELKAM surat tersebut  berisi persetujuan pihak Polresta Pekanbaru
untuk acara seminar kebangsaan oleh PMKRI Pekanbaru.
“saya
mewakili teman-teman PMKRI Pekanbaru dan peserta seminar kecewa atas sikap
Kepolisian Resort Kota Pekanbaru yang melarang kegiatan seminar kebangsaan
kami,” ujarnya dengan penuh kecewa.
“kami
sudah mempersiapkan acara ini dengan matang mulai dari pemateri oleh tokoh
lintas iman, makanan, tempat dan peserta juga sudah lebih dari 200 orang yang
menyatakan hadir di acara kami namun beberapa jam menjelang acara seminar malah
saya mendapat tekanan dari pihak kepolisian untuk membatalkan acara seminar
kebangsaan,” sambungnya.
Senada
dengan Elsa Farida, Presidium Gerakan Kemasyarakatan, Friday Meliani Banjar
Nahor mengungkapkan kekecewaan  yang sama
atas sikap Kepolisian Resort Kota Pekanbaru yang dinilai tidak mampu menjaga
ketertiban dan lemah dalam menjalankan tugasnya.
“Saya kecewa
dengan aparat kepolisian karena mereka tidak mampu menjalankan tugas pokoknya
dengan baik. Seharusnya pihak kepolisian memberikan ruang kepada kami pemuda
dan mahasiswa di Kota Pekanbaru untuk bersatu membangun  hubungan baik dalam konteks keberagaman tanpa
sekat  identitas  SARA demi solidaritas persaudaraan pemuda dan
mahasiswa di Pekanbaru,” tutur alumni FISIP UNRI tersebut.
Lebih lanjut,
Friday menegaskan bahwa seminar yang dirancang oleh PMKRI merupakan kegiatan
murni PMKRI dan tidak ada unsur politis sehingga Friday merasa bahwa pihak
Polresta Pekanbaru terlanjur menilai acara seminar kebangsaan  tersebut akan menimbulkan kegaduhan.
“Kegiatan
seminar kebangsaan ini murni oleh PMKRI dan tidak ada unsur politis. Kami (PMKRI)
secara organisatoris selalu menjaga independensi dan kami selalu menyuarakan nilai
kebangsaan. Jujur kami sangat kecewa dengan sikap Kapolresta Kota Pekanbaru
yang melarang  kegiatan kami tanpa alasan
yang jelas,” tutup Friday.

RELATED ARTICLES

Most Popular