Kemendes PDTT memberikan penghargaan kepada sejumlah desa dan pendamping desa terbaik |
Transmigrasi (Kemendes PDTT) memberikan penghargaan kepada sejumlah desa dan pendamping
desa terbaik. Penghargaan tersebut diberikan pada kegiatan Simposium Desa
Menjempit Asa dan Deklarasi Program Literasi Desa, Deklarasi Program Desa Bebas
Narkoba, Peluncuran Majalah Wanua di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, 29/11/2018.
lomba desa, berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014, tentang Undang-Undang Desa salah
satu tujuannya adalah percepatan pembangunan di desa itu sendiri. Syaratnya ada
4 kategoi yakni; Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, pengelolaan dana
desa dan padat karya tunai, telekomunikasi dan infomatika dan teknologi dan
inovasi desa.
Untuk badan usaha milik desa (Bumdes), hasil produksi unggulan desa, sarana dan
prasarana olahraga dan Pembangunan embung desa.
kriteria di atas, Desa Bantala mengambil kategori kedua dengan mengikuti lomba
desa di tingkat Kecamatan Lewolema, Kabupten Flores Timur pada kategori Pengelolaan
Dana Desa dan Padat Karya Tunai yang diikuti
oleh 7 desa yaitu, Bantala, Painapang, Riangkotek, Sinar Hading, Ile Padung, Lewo
Bele dan Baluk Hering pada bulan Juni 2018.
juara 1 di tingkat Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Selanjutnya mendapat
hadiah sebesar 2 juta rupiah diserahkan oleh Kepala Dinas BPMPD Kabupaten Flores Timur, Rufus Koda Teluma.
Bantala mengikuti lomba desa tingkat kabupaten dengan kategori yang sama dan
diikuti oleh 229 desa yang ada di Kabupaten Flores Timur. Dalam lomba tersebut desa
Bantala meraih predikat 1 desa terbaik berkenaan dengan pengelolaan dana desa
dan padat karya tunai dengan raihan hadiah sebesar 7 juta rupiah yang diserahkan
oleh Antonuis Gege Hadjon selaku Bupati Flores Timur pada tanggal 17 Agustus
2018, di Aula Pemda Kab. Flotim.
Desa Bantala Cyprianus Rape Liwun, diutus untuk mengikuti apel bendera di Kupang bersama
15 kepala desa lainnya yang merupakan utusan dari 15 kabupaten terbaik dari 22
kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
desa di tingkat provinsi pada bulan September 2018 dengan mengikuti 4 kategori pada
Oktober 2018 yang digelar oleh Dinas PMPD Provinsi NTT.
meraih juara 1 dari 3036 desa di NTT, namun raihan kejuaraan tersebut, hadiah di
tingkat provinsi untuk Desa Bantala tidak diumumkan untuk mendapatkan hadiah.
Bantala diajukan untuk mengikuti lomba desa tingkat nasional tahun 2018 dengan
kategori yang sama yang digelar oleh Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada bulan Oktober tepatnya tanggal 5 Oktober
2018.
seluruh Indonesia yang berjumah 74.957 desa
ini, pada tanggal 27 November 2018, tim perlombaan dari Kemendes PDTT
mengumumkan bahwa desa Bantala Kecamatan Lewolema, Kabuaten Flores Timur meraih
juara 1 desa terbaik dalam pengelolaan dana desa dan padat karya tunai.
Hal itu disampaikan kepada Kepala Desa
Bantala, Cyprianus Rape Liwun untuk menerima piagam penghargaan pada tanggal 29
November 2018 di Hotel Sultan Jakarta Jln. Gatot Subroto dengan hadiah; trofi
juara 1, sebuah kunci motor, penguatan dana Bumdes sebesar 150 juta yang akan
disalurkan pada tahun 2019 mendatang dan piagam penghargan kategori prioritas
penggunaan dana desa dan padat karya yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Pembangunan
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD Kemendes PDTT Taufik Majid.
Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD Kemendes PDTT) Taufik Majid mengatakan,
penghargaan tersebut adalah bentuk apresiasi terhadap desa dan kerja keras para
pejuang desa. Penghargaan desa terbaik dibagi dalam beberapa kategori , yakni
penguatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa; kategori prioritas penggunaan dana desa dan padat karya tunai; kategori prakarsa dan
inovatif; dan kategori pelayanan informasi dan transparansi publik.
Asa tersebut, Taufik Madjid mengatakan, adalah bagian dari upaya bersama dalam
rangka melaksanakan mandate Undang-Undang Desa. Dalam simpsposium tersebut,
juga dideklarasikan literasi desa sebagai bagian dari akademi desa 4.0 untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di pedesaan.
Rape Liwun kepada verbivora.com mengungkapkan bahwa, dengan kejuaraan tersebut,
dirinya berharap Desa Bantala bisa menjadi contoh dan memotivasi desa lain
untuk saling belajar dalam pembangunan desa kedepan khususnya di Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
“Dengan juara ini Desa Bantala menjadi contoh
dan memotivasi kepada desa lain untuk saling belajar dalam pembangunan desa
kedepan khususnya di NTT karena tujuan daripada lomba desa tersebut adalah, Memotivasi
kepada desa yang lain yng belum melakukan pembangunan desanya sesuai amanat UU Desa
No. 6 tahun 2014, Menerima penghargaan dan hadiah dari penilaian desa terbaik
di tahun 2018 dan sebagai rangsangan untuk berpartisipasi dalam perlombaan dari
tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan level nasional,’’ ungkap Rape Liwun.
Senin, 03/12/2018.
oleh Kemendes PDTT pada momentum penyerahan hadiah, selanjutnya kembali diundang
pada tanggal 15 Desember 2018 untuk mengikuti temu kepala desa oleh Kemendes PDTT.*